Kamis, 23 Juni 2011

Zakharia bin Yoyada


Oleh : Fredrik Dandel, ST.

PENDAHULUAN :
Zakharia adalah nama seorang laki-laki yang berasal dari bahasa Ibrani זְכַרְיָה, yang artinya "Tuhan telah mengingat". Dalam Alkitab ada sekitar 28 orang yang menyandang nama ini. Yang pertama adalah Zakharia bin Yoyada, kemudian Zakharia raja Israel, anak Yerobeam, sampai kepada Imam Zakharia, ayah dari Yohanes Pembaptis. Diantara sekian banyak yang bernama Zakharia, yang paling dikenal ialah Nabi Zakharia, yang disebut bersama Nabi Hagai, dan yang nubuat-nubuatnya terdapat dalam Kitab Zakharia. Matius dan Lukas mencatat tentang “'Zakharia anak Berekhya, yg kamu bunuh di antara tempat kudus dan mezbah”. Karena nabi Zakharia adalah anak Berekhya (Zakaria 1:1), maka mungkin ia mati martir, walaupun tidak ada catatan lain mengenai hal itu. Kemungkinan terbesar yang diacu oleh Matius dan Lukas ialah kematian Zakharia bin Yoyada sebagai martir dalam 2 Taw 24:20-22, dan bahwa kekeliruan nama ayahnya adalah akibat kesalahan penulis Injil, atau berasal dari tambahan penyalin Injil.

Zakharia bin Yoyada adalah seorang nabi yang sangat berani menyuarakan Firman Allah sampai akhirnya ia harus menjemput ajalnya ditangan bangsanya sendiri, bangsa Yehuda, oleh karena Firman Allah yang disampaikannya. Ia hidup di jaman Raja Joas bin Ahazia, Raja Yehuda, sekitar Tahun 878 s/d 850 SM. Ayahnya Yoyada adalah seorang Imam Agung yang sangat terkenal dan disegani dimata rakyat Yehuda. Sedangkan ibunya Yosabat atau disebut juga Yoseba, adalah anak perempuan Yosafat, Raja Yehuda.
Antara Yoas, Raja Yehuda dan Nabi Zakaria bin Yoyada, terdapat hubungan kekerabatan yang sangat dekat. Yosabat ibu Zakaria adalah saudara perempuan dari Raja Ahazia ayah Raja Yoas. Raja Yoas dan Nabi Zakharia, keduanya adalah cucu Yosafat Raja Yehuda. Berkisah tentang Zakharia bin Yoyada, tidak terlepas dari kisah tentang Raja Yoas.

YOAS DISELAMATKAN DARI ANCAMAN ATALYA.

Ahazia, Raja Yehuda mati terkena panah oleh pasukan Yehu cucu Nimsi (seorang yang diurapi oleh Allah untuk membinasakan keluarga Ahab, Raja Israel) ketika ia pergi menjenguk Yoram, Raja Israel yang terbaring sakit. Kematian Raja Ahazia dimanfaatkan oleh Atalya ibunya (Istri Yoram, Raja Yehuda - anak Ahab, Raja Israel) yang bermaksud untuk merebut kekuasaan, menjadi raja Yehuda menggantikan anaknya Raja Ahazia.

Atalya bin Ahab yang semasa hidup suaminya Yoram bin Yosafat, Raja Yehuda telah berhasil mempengaruhi suaminya menyembah Baal, mewarisi kelakuan yang sangat jahat dari ibunya Izebel istri Ahab. Nafsu buasnya untuk menduduki kursi kerajaan Yehuda, membuatnya nekat membunuh cucu-cucunya sendiri, yakni anak-anak Raja Ahazia tanpa belas kasihan.

Tersebutlah Yoseba, anak perempuan Raja Yoram, saudara perempuan Ahazia, demi mengetahui niat jahat Atalya (mungkin ibunya), mengambil Yoas bin Ahazia, menculik dia dari tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibunuh itu. Yoseba kemudian memasukkan Yoas kecil dengan inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur, dan menyembunyikan dia terhadap Atalya, sehingga dia tidak dibunuh. Tinggallah Yoas selama enam tahun lamanya di tempat persembunyian di rumah TUHAN, sementara Atalya, neneknya memerintah Yehuda. Atalya memerintah rakyat Yehuda dengan lalim dan membawa umat tersebut dalam penyembahan kepada Baal.


YOAS MENJADI RAJA YEHUDA.
Kematian Atalya, Bangsa Yehuda kembali kepada Allah.

Setelah tujuh tahun berselang , Imam Yoyada memberanikan dirinya tampil kedepan, dan mempengaruhi rakyat Yehuda supaya sadar kembali dari perbuatan-perbuatan kesalahan kepada Allah karena pimpinan Atalya yang lalim itu. Ia mengundang para kepala pasukan seratus. Mereka mengelilingi Yehuda dan mengumpulkan orang-orang Lewi dari semua kota di Yehuda serta kepala-kepala puak orang Israel, untuk datang ke Yerusalem. Kemudian Imam Yoyada mengikat perjanjian dengan mereka dengan menyuruh mereka bersumpah di rumah TUHAN. Kemudian Yoyada memperlihatkan Yoas, anak raja itu kepada mereka. Kata Yoyada kepada mereka: "Lihatlah, anak raja! Biarlah ia memerintah, seperti yang telah difirmankan TUHAN tentang anak-anak Daud!
Kemudian Yoyada dan anak-anaknya membawa anak raja itu ke luar, mereka mengenakan jejamang dan memberikan hukum Allah kepadanya. Mereka menobatkan dia menjadi raja serta mengurapinya, lalu berserulah rakyat: "Hiduplah raja!". Dengan penuh kegembiraan, rakyat berlari-lari menyambut raja dan memuji-muji dia.

Pekik rakyat menggelenggar sampai ke telinga Atalya. Ia bergegas ingin mengetahui apa gerangan yang sedang terjadi. Langkah kakinya mengarahkan ia ke dalam rumah TUHAN dimana suara tersebut datang. Ia melihat raja berdiri dekat tiangnya pada jalan masuk, sedang para pemimpin dengan para pemegang nafiri ada dekat raja. Dan seluruh rakyat negeri bersukaria sambil meniup nafiri, sedang para penyanyi dengan alat-alat musik mereka, memimpin nyanyian puji-pujian. Maka Atalya mengoyakkan pakaiannya sambil berkata: "Khianat, khianat!" Tetapi imam Yoyada menyuruh untuk menangkap perempuan itu, dan membawanya keluar dari dalam rumah TUHAN, mereka membunuh dia dengan pedang pada waktu ia sampai ke jalan masuk istana raja pada pintu gerbang Kuda.

Imam Yoyada turut memegang peranan penting dalam kerajaan Yehuda. Ia membawa seluruh rakyat Yehuda untuk kembali kepada TUHAN, Allah Israel. Merekamerobohkan rumah Baal; memecahkan mezbah-mezbahnya dan patung-patungnya serta membunuh Matan, imam Baal, di depan mezbah-mezbah itu. Kemudian mereka memulihkan penyembahan kepada Allah, memperbaiki kaabah TUHAN dan mempersembahkan korban bakaran kepada TUHAN--seperti tertulis di dalam Taurat Musa--dengan sukaria dan dengan nyanyian menurut petunjuk Daud. Semangat berbakti mereka pulih kembali. Seluruh rakyat negeri bergembira dan amanlah kota itu, setelah Atalya mati dibunuh dengan pedang.

Yoas berumur tujuh tahun pada waktu ia menjadi raja, dan empat puluh tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Zibya, dari Bersyeba. Yoas melakukan apa yang benar di mata TUHAN selama hidup imam Yoyada. Namun demikian, bukit-bukit pengorbanan tidaklah dijauhkan. Bangsa itu masih mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit itu.

ZAKHARIA MATI DIHUJANI BATU ATAS PERINTAH YOAS.

Imam Yoyada menjadi tua, dan lanjut umur, lalu matilah ia. Seratus tiga puluh tahun umurnya ketika ia mati. Zakharia anaknya menjadi Imam menggantikan dia, namun sedikitpun Raja Yoas tidak mengindahkannya.
Raja Yoas berkuasa penuh tanpa penasehat. Ia mulai dipengaruhi oleh penghulu-penghulu Yehuda yang tidak taat kepada Allah. Mereka datang menyembah raja, Raja dipuja setinggi bintang. Yoas yang tenggelam dalam sanjungan, seolah-olah dibius, sehingga lupa kepada Allah yang telah memeliharanya sejak kecil yang juga menganugerahkan kepadanya kekuasaan atas Yehuda.
Yoas dan rakyatnya meninggalkan rumah TUHAN, Allah nenek moyang mereka, lalu beribadah kepada tiang-tiang berhala dan patung-patung berhala. Namun TUHAN mengutus nabi-nabi kepada mereka, supaya mereka berbalik kepada-Nya. Nabi-nabi itu sungguh-sungguh memperingatkan mereka, tetapi mereka tidak mau mendengarkannya.

Lalu Roh Allah menguasai Zakharia, anak imam Yoyada. Ia tampil di depan rakyat. Dalam suatu kesempatan yang baik, ditengah-tengah orang banyak dengan gagah berani disertai wajah yang berseri-seri penuh dengan Roh Allah, menggelegarlah suara Zakharia, Imam itu yang ditujukan kepada rakyat Yehuda, katanya : "Beginilah firman Allah: Mengapa kamu melanggar perintah-perintah TUHAN, sehingga kamu tidak beruntung? Oleh karena kamu meninggalkan TUHAN, Iapun meninggalkan kamu!"
Demi mendengar firman Allah yang disampaikan dengan perantaraan Zakharia tersebut, rakyat Yehuda bukanlah bertobat, melainkan menjadi sangat marah kepada Zakharia.
Mereka mengadakan persepakatan terhadap Zakharia, dan dengan pengetahuan dan persetujuah Raja Yoas, rakyat yang telah dirasuki nafsu Iblis tersebut menerkam serta menyeret Zakharia ke pelataran rumah TUHAN. Mereka melontari dia dengan batu. Tubuhnya hancur oleh lumatan batu-batu yang tidak terbilang banyaknya itu. Kulit tubuhnya seakan-akan berlomba-lomba meninggalkan tubuhnya, darah memercik tanpa bisa terbendung lagi, membanjiri lantai pelataran rumah TUHAN dengan warna merah. Sebelum nyawa terlepas dari jasadnya, dengan suara terbata-bata ia berseru : "Semoga TUHAN melihatnya dan menuntut balas!". Dengan demikian Zakharia bin Yoyada, seorang abdi Allah yang setia kepada Junjungannya, dan yang menghendaki umat-NYA bertobat dan kembali kepada Allah, menjemput ajalnya di tangan rakyat Yehuda, bangsanya sendiri. Suatu pengorbanan yang tak pernah dilupakan oleh Allah sang Khalik, yang telah menyediakan tempat yang layak baginya bersama-sama dengan DIA.

PENUTUP :

Zakharia bin Yoyada tewas mempertahankan kebenaran Allah. Ia mati syahid. Ia telah selesai menunaikan tugasnya, dan pergi menyusul para pendahulunnya ke tempat yang telah disediakan Allah khusus bagi mereka. Pergi ke tempat yang tidak mengenal lapar dan dahaga lagi, karena Anak Domba Allah telah membawa mereka kepada mata air kehidupan. Tiada lagi air mata, karena DIA yang mengasihi mereka telah menghapuskan segala air mata dari mata mereka. Berbahagialah mereka yang dapat mengambil bagian dalam sengsara Jesus Kristus, Korban yang sempurna itu.
Malang bagi Raja Yoas. Di akhir hidupnya, pegawai-pegawainya bangkit mengadakan persepakatan, lalu membunuh dia. Sangat disayangkan bahwa dia mengawali kehidupannya dengan baik, tetapi mengakhirinya dengan buruk.
Matius 23:35 – 38 berkata seperti begini : supaya kamu menanggung akibat penumpahan darah orang yang tidak bersalah mulai dari Habel, orang benar itu, sampai kepada Zakharia anak Berekhya, yang kamu bunuh di antara tempat kudus dan mezbah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semuanya ini akan ditanggung angkatan ini!". "Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau. Lihatlah rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi.

Bagi mereka yang tidak mengasihi Allah, darah itu kelak akan dituntut kepadanya sebagai bentuk pertanggunganjawab atas setiap kesalahan yang mereka telah perbuat. Tapi bagi orang-orang yang mengasihi Allah, darah itu telah menumbuhkan tunas-tunas yang baru yang kelak selalu akan berbuah untuk kemuliaan nama TUHAN.


Referensi dan Gambar :

Alkitab
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini.
Nicky J. Sumual (Tjetakan Pertama : 1960). Mati Sjahid. Penerbit HKBP Pematang Siantar. Pematang Siantar - Sumatera Utara.
http://id.wikipedia.org/wiki/Zakharia
http://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=Zakharia

Catatan tentang gambar :
Gambar diatas bukanlah gambar mengenai Zakharia bin Yoyada melainkan Stefanus yang juga dilontari dengan batu sampai mati. Tidak tersedianya gambar mengenai Zakharia bin Yoyada di internet, membuat penulis mengunduh gambar tersebut dari sumbernya : http://www.exclassics.com/foxe/foxe005.gif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar