Kamis, 02 Juni 2011

Kenaikan Yesus Membawa Kepastian

Oleh : Fredrik Dandel, ST.

Bacaan : Yohanes Pasal 14

Saudaraku yang kekasih !!!
Hari ini seluruh umat Kristiani di seluruh penjuru dunia memperingati hari kenaikan Yesus Kristus ke Sorga. Mungkin tidak sebagaimana halnya dengan hari Natal yang dirayakan dengan penuh semarak oleh umat Kristiani, perayaan hari kenaikan Yesus ke Sorga nampaknya tenang-tenang saja. Memang bukanlah persoalan semarak atau tidaknya kita dalam memperingati suatu peristiwa, namun kesadaran akan pentingnya peristiwa kenaikan Yesus Kristus ke Sorga itu sendiri hendaknya menjadi sebuah perenungan yang sejatinya dapat menumbuhkan iman kita sampai ke puncaknya. Kesadaran akan kasih Allah dalam Yesus Kristus yang telah naik ke Sorga dengan membawa kepastian dalam pengharapan yang kokoh akan Injil Kristus yang menyelamatkan setiap orang yang percaya. (Roma 1:16-17).
Yesus berkata : “Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah; percayalah juga kepadaKu.”(Yohanes 14:1). Hal ini dengan tegas dikatakan oleh Yesus, sebab Ia menyadari bahwa disaat Ia akan meninggalkan mereka untuk kembali ke Sorga, maka murid-muridNya pasti akan merasa kehilangan Dia. Mereka pasti akan diliputi oleh ketakutan, ketidakpastian, kecemasan dan sebagainya. Bagaimana tidak, sedangkan ketika mereka sendirian di dalam perahu di tasik, mereka hampir saja tenggelam (Mrk. 6:45-50). Ketika Yesus meninggalkan mereka di kaki gunung, mereka sudah kehilangan kekuatan rohani untuk menyembuhkan seorang anak yang sakit ayan. (Mrk. 9:17-19). Bahkan ketika Ia mati dan mereka tidak menyadari bahwa Ia sudah bangkit dari antara orang mati, mereka mengisolasi diri di tempat persembunyian mereka, di balik pintu tertutup, sebab mereka takut kepada orang-orang Yahudi. (Yoh. 20:19).
Contoh murid-murid di atas, tentulah juga dapat diketemukan di kalangan orang-orang Kristen disaat ini, oleh sebab ketidakmengertian akan Firman yang disampaikan oleh Yesus. Namun apapun keberadaan kita saat ini, bagaimanapun sikap iman kita saat ini, percayalah kepada Firman-Nya, sebab kenaikan-Nya ke Sorga membawa suatu kepastian bagi kita. Kepastian yang dimaksud tersebut itu adalah :

I. KEPASTIAN TENTANG KUASA (MUJIZAT) ALLAH
Yohanes 14:12 berkata : “Aku berkata kepadamu : sesungguhnya barangsiapa percaya kepadaKU, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa.”
Sesungguhnya pekerjaan-pekerjaan apakah yang sudah dilakukan oleh Yesus ketika Ia berada di tengah-tengah dunia ini ? Banyak hal yang dilakukan oleh Yesus : mengajar, memberitakan Injil, menyembukan orang sakit, serta melakukan banyak mujizat yang lain. Semua itu dilakukan Yesus dengan kuasa. Yesus mengajar dan memberitakan Injil sebagai orang yang berkuasa. (Mrk. 1:22, 6:1-3). Yesus melakukan banyak mujizat juga oleh sebab Ia berkuasa melakukannya. Dapat dikatakan bahwa seluruh kehidupan Yesus adalah kehidupan yang penuh dengan kuasa (mujizat).
Kabar sukacitanya adalah bahwa barangsiapa yang percaya kepadaNya, akan juga melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Yesus lakukan, bahkan lebih besar daripada itu. Pertanyaannya sekarang, sudahkan kita percaya kepadaNya ? sudahkah kita ketika percaya, mengalami kuasa seperti yang telah dilakukan oleh Yesus ?, sudahkah kita melakukan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari yang Yesus lakukan ?
Kisah Rasul 1:8 berkata :“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem, dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Haleluyah! Roh Kudus itulah yang memberikan kuasa kepada kita untuk dapat melakukan berbagai pekerjaan-perkerjaan yang dilakukan oleh Yesus bahkan lebih besar dari itu. Rasul-rasul melakukan pekerjaan-pekerjaan yang heran setelah mereka menerima pencurahan kuasa Roh Kudus yang terjadi di Yerusalem. Sekali berkhotbah, Rasul Petrus mentobatkan sebanyak 3000 orang yang percaya kepada Yesus. Bahkan bayangan Rasul Petrus yang lewat menyembuhkan orang yang sakit. Mereka juga membangkitkan orang yang telah mati. Sapu tangan yang pernah dibawa oleh Rasul Paulus dipakai oleh orang untuk menyembukan penyakit-penyakit. Bahkan sekarang ini, banyak hamba-hamba Tuhan/ orang percaya yang juga melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sama. Beberapa diantaranya yang cukup terkenal adalah Beny Hinn, Paul Yongi Cho, dll. Tentunya juga hal yang sama kita harapkan akan dapat terjadi dalam kehidupan saudara dan saya. Dan itu akan terjadi apabila kita benar-benar percaya kepada Yesus dan dipenuhi dengan kuasa Roh Kudus.

II. KEPASTIAN TENTANG DAMAI SEJAHTERA (SUKACITA)
Damai sejahtera (sukacita) adalah merupakan pengalaman bathin yang sungguh indah, yang senantiasa didambakan oleh semua umat. Tanpa kecuali, sadar atau tidak sadar semua manusia sedang memburu damai sejahtera atau sukacita. Cara yang dipakai oleh manusiapun bervariasi sesuai dengan pengalaman dan pemahaman rohani mereka. Ada yang mencarinya lewat kekayaan duniawi, lewat pangkat, jabatan, kedudukan dan lain sebagainya. Sesungguhnya pihak ini menyadari bahwa sukacita lewat hal-hal ini adalah hanya sementara adanya, namun mereka tidak dapat atau tidak mau juga keluar dari cengkeramannya sehingga manusia telah diperbudak olehnya yang pada akhirnya telah menyeret kepada ketidakbahagiaan baik bagi diri sendiri juga bagi orang lain. Dengan sibuk mengamankan harta benda, pangkat, jabatan, kedudukan dan sebagainya, manusia telah terseret kepada suatu kesia-siaan.
Dalam Lukas 12:13-21 adalah merupakan suatu contoh kehidupan yang hanya memburu kekayaan dunia untuk kesenangan daging, tetapi semuanya justru tidak dapat dinikmati. Semuanya adalah kesia-siaan. Orang kaya itu berkata hai jiwaku padamu punya banyak harta, bersenang-senanglah dengan semuanya itu. Tapi kemudian Tuhan mencabut nyawa orang kaya tersebut.
Salomo yang adalah seorang Raja yang sangat bijaksana yang juga menulis buku Pengkotbah mengatakan : “…………..siapa mencintai uang …………. Inipun sia-sia………….. kekayaan yang disimpan oleh pemiliknya menjadi kecelakaannya sendiri. …………. Malah sepanjang umurnya ia berada dalam kegelapan dan kesedihan, mengalami banyak kesusahan, penderitaan dan kekesalan.” (Pengkhotbah 5:9-16).
Hal di atas, cukuplah untuk membuktikan bahwa kesenangan yang ditawarkan oleh dunia ini adalah sia-sia adanya. Berkat jasmani sangat kita perlukan selama kita masih tinggal di tengah-tengah dunia ini, tetapi hendaklah jangan kita melupakan Tuhan. Sebab bagi orang yang mendahulukan Tuhan, berkat-berkat jasmani itu akan segera menyusul. Dan lebih dari pada itu, berkat-berkat rohani akan dapat kita nikmati.
Yohanes 14:27 berkata : “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sehateraKu Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.”
Sesungguhnya ada suatu hal yang lebih indah yang diberikan Yesus dalam kehidupan kita yaitu damai sejahteraNya sendiri. Damai sejahtera yang dikerjakan oleh Roh Kudus tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepada kita. Setiap saat damai sejahtera itu melimpah dalam kehidupan kita. Dalam pekerjaan, dalam sekolah, kuliah, dalam pelayanan, dalam persekutuan ibadah, dalam mendengarkan firman Tuhan, dalam memuji Tuhan, dalam penyembahan kepada Tuhan. Haleluyah! Bukankah saat ini, Saudara sedang mengalami sukacita itu?
Raja Daud seorang yang sangat kaya, seorang raja yang besar, berpengaruh dan dihormati bukan saja oleh rakyatnya, tetapi juga oleh negeri-negeri tetangganya, bahkan sampai negeri-negeri yang jauh. Ketika ia berdosa kepada Tuhan, ia tidak pernah kuatir akan kehilangan semuanya itu. Dengan sangat ia berseru kepada Tuhan : “Janganlah membuang aku dari hadapanMu, dan janganlah mengambil Roh-Mu yang kudus dari padaku! Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela.” (Mazmur 51:13-14).
Saudaraku yang dikasihi Yesus, sukacita yang diberikan oleh Allah lewat Roh Kudus-Nya ini benar-benar melebihi sukacita oleh harta duniawi, oleh jabatan, oleh kedudukan dan lain-lain.
Kiranya kita tetap mau memelihara sukacita Allah dalam kehidupan kita.

III. KEPASTIAN TENTANG TEMPAT TINGGAL KITA
Semua manusia mendambakan tempat tinggal yang layak bagi dirinya dan keluarganya. Rumah idaman !!!, demikianlah ungkapan yang seringkali kita dengarkan. Namun dimanakah sesungguhnya rumah idaman atau rumah impian kita ?
Dalam dunia ini kita memerlukan suatu tempat tinggal yang layak bagi kita dan bagi keluarga kita Rumah tempat tinggal memiliki peran yang sangat penting bagi kita, diantaranya : tempat peristirahatan ketika kita penat dari berbagai aktifitas hidup, tempat perteduhan dari panas dan hujan, tempat membesarkan dan mendidik anak-anak kita, tempat kita mensyukuri hidup yang Tuhan karuniakan bagi kita. Begitu pentingnya rumah tempat tinggal kita di bumi ini sehingga Tuhan memerintahkan supaya kita mendirikan rumah untuk kita diami. (baca Yeremia 29:5).
Tetapi sebagai orang yang percaya, kita harus sadar bahwa rumah tempat tinggal kita di bumi adalah bersifat sementara adanya, tidaklah kekal. Alkitab dengan jelas menyatakan kepada kita bahwa bumi ini dengan segala yang ada diatasnya akan hilang lenyap, langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api !!!. Itulah sebabnya kita perlu memiliki rumah idaman yang sejati, yang kekal dan aman bagi kita dan keluarga kita. Rumah idaman yang dimaksud tersebut tidaklah lain, melainkan bersama-sama dengan Yesus di Sorga! Amin ? Ibrani 11 : 16 "Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka".
Yohanes 14:1-3 berkata : “Janganlah gelisah hatimu ….. sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.” Ini merupakan jaminan bagi hidup kita !!!. Kenaikan Yesus Kristus ke Sorga membawa kepastian tentang tempat tinggal kita di Sorga, sehingga kita tidak perlu kuatir kemana nanti ketika kita akan meninggalkan dunia ini. Neraka bukanlah tempat tinggal kita, karena disana bukanlah tempat yang nyaman untuk didiami tentunya. Tetapi Sorga yang kekal (Jerusalem yang baru) adalah tempat tinggal yang disediakan bagi kita yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Disanalah kita dapat menikmati hidup yang tentram, aman dan senang !!!.
Wahyu 21 : 2Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya. 3Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari tahkta itu berkata : "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. 4Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama telah berlalu. 11Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. 23Dan kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk menyinarinya, sebab kemuliaan Allah meneranginya dan Anak Domba itu adalah lampunya. Wahy 22 : 5Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.

Kiranya lewat momentum perayaan hari kenaikan Tuhan Yesus Kristus ke sorga ini, kita menerima karunia-karunia seperti yang telah dijanjikan-Nya bagi kita. Tuhan Yesus memberkati Saudara dan saya.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar