Minggu, 05 Juni 2011

Memimpin Pujian



Oleh : Pdt. D. Sampeliling, STh. 
(Gembala Sidang GPSDI Effata – Ambon) 

I. PENGERTIAN 

Yang dimaksud dengan memimpin pujian dan penyembahan ialah memimpin umat untuk mempersembahkan lagu-lagu pujian dan penyembahan kepada Tuhan secara bersama-sama. Contoh yang paling tua di dalam Alkitab adalah ketika Bangsa Israel telah menyeberangi Laut Teberau. Keluaran 15 : 21 : “ Dan menyanyilah Miriam memimpin mereka : “Menyanyilah bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur; kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut.”

II. PENTINGNYA PUJIAN DAN PENYEMBAHAN 
  1. Menjadi tahta bagi Tuhan. Mazmur 22:4 : “ Padahal Engkaulah yang kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel.” 
  2. Sebagai korban syukur. Ibrani 13:15 : “ Sebab itu marilah kita oleh Dia senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya. 
  3. Meruntuhkan benteng-benteng kegelapan. Yosua 6:20 : “ Lalu bersoraklah bangsa itu, sedang sangkakala ditiup; …….. bersoraklah mereka dengan sorak yang nyaring maka runtuhlah tembok itu, lalu mereka ………… dan merebut kota itu. Kisah Rasul 16:25-26 : “ …….. Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah semua belenggu mereka.” Jadi dengan pujian dan penyembahan kepada Tuhan umat dilepaskan dari berbagai-bagai belenggu kegelapan. 
  4. Mempersiapkan umat untuk mendengar Firman. II Raja-raja 3:15-17 : “ Pada waktu pemetik kecapi itu bermain kecapi, maka kekuasaan Tuhan meliputi dia. Kemudian berkatalah ia : “Beginilah Firman Tuhan: ………….. lembah ini akan penuh dengan air, sehingga kamu serta ternak sembelihan dan hewan pengangkut dapat minum.” Elisa menerima Firman Tuhan untuk disampaikan pada waktu pemetik kecapi bermain kecapi. Itu berarti pujian melalui kecapi mengudang Tuhan untuk menyampaikan FirmanNya. Itu juga berarti mempersiapkan umat untuk mendengar Firman Tuhan. Mengenai pentingnya pujian dan penyembahan nanti dipelajari lebih mendalam dalam materi khusus Pujian dan Penyembahan. 

III. CARA MEMIMPIN PUJI-PUJIAN 
  1. Sebelum melaksanakan tugas, pemimpin puji-pujian terlebih dahulu harus mempersiapkan diri dengan banyak berdoa untuk meminta urapan Roh Kudus. 
  2. Pemimpin puji-pujian harus memilih lagu-lagu yang dikuasai dan berlatih bersama pemain musik sebelum melayani. 
  3. Waktu mengangkat lagu harus disesuaikan dengan nada dasar musik. 
  4. Kalau nyanyian yang dinyanyikan itu diurapi oleh Roh Kudus, biarlah dinyanyikan terus sampai jemaat merasakan jamahan Roh Kudus, tetapi kalau nyanyian itu terasa kering dan membosankan, lebih baik diganti dengan nyanyian yang lain. 
  5. Janganlah memimpin puji-pujian terlalu banyak komentar, sebab hal demikian akan membosankan. Janganlah seperti orang berkhotbah dengan mengangkat ayat-ayat Alkitab. Tugas utama pemimpin pujian adalah membawa umat ke dalam suasana puji-pujian yang dipenuhi dengan urapan Roh Kudus. 
  6. Layanilah Tuhan dalam tugas saudara dengan sungguh-sungguh dan dengan bersemangat. 
  7. Janganlah selalu memandang terus ke atas atau ke bawah atau ke samping dan atau menutup mata, tetapi pandanglah jemaat dengan kasih yang kudus. 
  8. Pakailah bahasa yang mudah dimengerti dan sopan dalam komentar serta ucapkanlah setiap kata dengan jelas. 
  9. Hendaklah berusaha mengenakan pakaian yang rapi, bersih dan sopan. 
  10. Lagu yang dipilih hendaklah disesuaikan dengan tujuan ibadah yang dilaksanakan. 
  11. Di atas segalanya, hendaklah pemimpin pujian memelihara kekudusan hidup, sebab tanpa kekudusan tak mungkin pelayanan diurapi dan diberkati oleh Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar