Setelah membaca pasal pembacaan di atas, maka khotbah ini saya beri tema “Solusi Persoalan Hidup”.
Solusi Persoalan Hidup artinya cara penyelesaian suatu persoalan hidup yang sedang dihadapi. Kita dapat membayangkan dua keluarga yang dengan sekuat tenaga dan segala upaya telah mempersiapkan segala sesuatu semaksimal mungkin untuk memeriahkan pesta pernikahan putera-puteri mereka. Kedua mempelai telah duduk di kursi pengantin dan keempat orang tua duduk disamping kedua mempelai. Lalu tiba-tiba berdirilah seseorang yang berpakaian rapi, dengan suara yang lantang dengan untaian kata-kata yang indah ia mengatakan pesta dimulai. Para undangan dipersilahkan datang ke meja makan untuk mengambil makanan dan air anggur yang telah disediakan. Semua orang bersukacita, terutama kedua mempelai dan orang tua mereka. Karena begitu banyaknya undangan, maka pada pertengahan pesta terjadilah masalah air anggur sudah habis. Uangpun sudah habis dibelanja sehingga tak mungkin dapat membeli anggur tambahan. Saudaraku yang kekasih ! semua kita yang hidup di dunia ini tidak ada yang hidup tanpa masalah. Masalah adalah sesuatu yang tidak kita sukai, tetapi juga tidak dapat kita tolak. Yang dapat kita lakukan ialah mencari cara penyelesaiannya.
Ia menyuruh kita berseru kepadaNya memohon pertolonganNya dengan maksud supaya kita memuliakanNya sebagai ungkapan rasa syukur kita atas pertolonganNya. Tuhan Yesus berkata : “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Adakah seseorang dari padamu yang memberi batu pada anaknya jika ia meminta roti, atau memberi ular jika ia meminta ikan ?. Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di Sorga ! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepadaNya.” (Matius 7 : 7 – 11).
Perhatikan kalimat terakhir di atas, kalimat itu perlu digaris bawahi. KataNya : “Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepadaNya.”
Saudaraku yang kekasih ! janganlah ragu datang kepada Tuhan untuk meminta pertolonganNya. Ia mau dan sanggup menolong engkau untuk mengatasi persoalan hidup. Kalau engkau lari kepada manusia, belum tentu ia dapat menolongmu. Apalagi kalau engkau lari kepada batu-batu yang keramat, kepada pohon yang keramat, gunung yang keramat, kepada kuburan dan arwah orang mati, pasti mereka tidak dapat menolong saudara. Malahan saudara akan tambah susah. Tetapi kalau saudara bermohon kepada Tuhan dengan iman, pasti Ia dapat menolongmu. Diceritakan bahwa, ada seorang wanita yang sakit pendarahan sudah dua belas tahun sudah mendatangi semua tabib dan hartanya sudah habis tetapi ia tetap tidak sembuh. Tetapi ketika ia datang kepada Yesus dan menyentuh ujung jubahNya, maka seketika itu juga ia sembuh. Padahal ia hanya menyentuh ujung jubah Yesus, ia tidak memohon. Apalagi kalau saudara memohonnya dengan iman, pasti Tuhan menolong saudara.
Tetapi hati-hatilah, jangan mendengarkan nasihat sembarang orang. Sebab tidak semua orang tulus hati dan bijaksana. Ada dua golongan orang yang dapat memberikan nasihat dengan tulus hati dan bijaksana, yaitu orang tuamu dan gembala sidangmu. Gembala sidang memiliki posisi dan peran yang sama dengan Maria. Sebagai orang yang dekat dengan Yesus, Maria dapat menyampaikan permohonan kepada Yesus untuk menolong keluarga yang sedang kekurangan anggur. Ia juga dekat dengan keluarga itu sehingga ia dapat mengetahui persolan mereka dan memberikan nasihat yang sangat berguna. Beruntunglah para gembala karena mereka diberikan posisi dan peran yang sama seperti posisi dan peran Maria. Mereka dapat mendoakan jemaat dan memberikan nasihat kepada mereka. Beruntung pulalah anggota yang mau mendengarkan nasihat gembalanya, karena itu berarti mereka siap menerima mujizat dari Tuhan. Amsal 11 : 14 berkata : “…… jikalau penasihat banyak, keselamatan ada.” Tentunya kalau penasihatnya tulus dan bijaksana dan yang dinasihati menerima nasihat itu. Itu dipastikan ada keselamatan karena Tuhan siap melakukan mujizat. Karena itu, hai saudaraku yang kekasih ! dengarkanlah nasehat orang tuamu dan gembalamu, karena nasehat itu akan menuntun saudara untuk siap menuruti perintah Tuhan. Dan itu juga berarti juga bahwa ia mempersiapkan saudara untuk menerima mujizat dan berkat Tuhan.
Saudaraku yang kekasih. Lihatlah ! ketika para pelayan itu melakukan perintah Yesus maka terjadilah mujizat. Air tawar menjadi air anggur. Bahkan anggur yang lebih baik daripada anggur alamiah. Anggur mujizat lebih baik dari anggur alamiah. Persolan hidup di pesta Kana terselesaikan.
Dimanapun dan kapanpun manusia taat melakukan perintah Tuhan, maka pasti terjadi penyelesaian persoalan hidup secara mujizat. Baik di dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru kita dapati bertaburan kisah tentang orang-orang yang melakukan perintah Tuhan dan mereka mengalami mujizat Tuhan secara luar biasa. Musa taat melakukan perintah Tuhan mengangkat tongkatnya ke arah Laut Teberau dan terbelahlah air laut itu, sehingga Bangsa Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering. Ia juga taat melakukan perintah Tuhan mengangkat tongkatnya dan memukul bukit batu yang kering, maka keluarlah air banyak sehingga Bangsa Israel itu mendapat air. Petrus taat melakukan perintah Tuhan Yesus untuk menebarkan jala, maka ia menangkap sejumlah besar ikan. Ia juga taat melakukan perintah Tuhan Yesus memancing ikan untuk mendapatkan empat dirham di dalam mulut ikan, maka ia mendapatkan empat dirham itu di dalam mulut ikan. Sepuluh orang kusta taat melakukan perintah ketika Tuhan Yesus menyuruh mereka pergi memperlihatkan diri kepada Imam, maka sembuhlah mereka semua. Lihatlah! Didalam ketaatan melakukan perintah Tuhan terdapat kuasa yang mengerjakan mujizat penyelesaian setiap persoalan hidup.