Sabtu, 02 April 2011

Tabut Perjanjian


Oleh : Fredrik Dandel, ST.Pengertian :
Tabut Perjanjian (bahasa Ibrani: אָרוֹן הָבְרִית Ārōn Hāb’rīt [pelafalan modern Aron Habrit]; bahasa Arab: تابوت العهد Tābūt Al-ʿahd) adalah merupakan alat atau benda yang terutama dan terpenting didalam Tabernakel yang digambarkan dalam Alkitab (Kel. 25:10-22; dan 37:1-9)berisi Loh-Loh Batu dimana tertulis Sepuluh perintah Allah, Tongkat Harun, dan manna. Tabut Perjanjian juga disebut Tabut Tuhan, Tabut Kesaksian. Diatas Tabut Perjanjian ini Allah berhadirat dan berfirman dan memerintah umatNya. (Keluaran 25:22; Bilangan 7:89).

Bentuk, Ukuran dan Bahan :
Tabut Perjanjian berbentuk peti agak persegi panjang (‘aron) dibuat dari kayu penaga, ukurannya 1,3 x 1 x 1 m. Seluruh tubuh Tabut Perjanjian ditutupi dengan emas.
Untuk mengangkut Tabut Perjanjian digunakan tongkat kayu yang dimasukan ke lobang gelang-gelang pada keempat penjurunya. Tutup Tabut (tutup pendamaian) dibuat dari emas; di kedua ujung tutup pendamaian itu terletak satu kerub. Wajah kedua kerub itu berhadapan dan sayap masing-masing terentang.

Peran Tabut Perjanjian :
Tabut sebagai : (i) tempat menyimpan kedua Loh Hukum/Dasa Titah; buli-buli berisi manna dan tongkat Harun yang bertunas. (ii) sarana pertemuan di dalam tempat kudus dari mana Tuhan menyatakan kehendak-Nya kepada pelayan-Nya (Musa; Harun; Josua). Jadi Tabut Perjanjian melambangkan kehadiran Tuhan yang menuntun umat-Nya.
Tabut dibuat di Sinai oleh Bezaleel menurut pola yang disampaikan kepada Musa (Kel. 25:8 dab). Tabut Perjanjian memainkan peranan penting dalam peristiwa penyeberangan Sungai Yordan, peristiwa jatuhnya Yerikho dan pada upacara mengingat perjanjian di Gunung Ebal.

Dari Gilgal Tabut Perjanjian dipindahkan ke Betel, lalu dibawah ke Silo pada zaman Hakim-hakim, dan disana terus hingga dirampas oleh orang Filistin di medan pertempuran di Eben-Haezer. Kehadiran Tabut Perjanjian di kota-kota Filistin menimbulkan wabah di kota-kota itu, dan keadaan ini terus berlangsung selama 7 bulan. Karena itu orang Filistin mengembalikan Tabut Perjanjian itu ke Kiryat-Yearim, dan di sanalah Tabut Perjanjian itu tinggal selama 20 tahun.

Ditengah perjalanan untuk memindahkan Tabut Perjanjian dari Kiryat-Yearim ke Jerusalem telah membawa kematian terhadap Uza anak Aminadab salah seorang yang mengantarkan kereta yang memuat Tabut Perjanjian, oleh karena ia mengulurkan tangannya kepada Tabut Allah itu, lalu memegangnya karena lembu-lembu itu tergelincir. Murka Tuhan bangkit terhadap dia, sehingga Allah membunuh dia karena keteledorannya itu. Daud menjadi marah, karena Tuhan telah menyambar Uza sedemikian hebatnya; tempat itu disebut orang Peres-Uza. Pada waktu itu Daud menjadi takut kepada Tuhan, sehingga ia tidak mau memindahkan Tabut Perjanjian itu ke tempatnya di Kota Daud. Daud menyimpanya dan membawanya kerumah Obed-Edom orang Gad. Tiga Bulan lamanya Tabut Perjanjian itu di rumah Obed Edom, dan Tuhan membekati Obed-Edom dan seisi rumahnya. Ketika diberitahukan kepad Daud bahwa Obed-Edom telah diberkati oleh Tuhan oleh karena Tabut Perjanjian itu, maka Daud pergi dan mengangkat Tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita.

Raja Daud menempatkan Tabut Perjanjian di sebuah kemah di Yerusalem dan tidak mau memindahkannya selama pemberontakan Absalom. Dengan upacara kebesaran Raja Salomo menempatkan Tabut Perjanjian di Bait Suci, dan kembali ditempatkan di tempat kudus sesudah pembaharuan yang dilakukan Yosia. Yeremia menubuatkan suatu zaman tanpa Tabut Perjanjian itu. Mungkin Tabut Perjanjian itu hilang waktu Yerusalem dibinasakan oleh orang Babel pada Tahun 587 sM. Dalam Bait Suci Kedua tidak ada Tabut Perjanjian.

Pengertian Rohani :
Tabut Perjanjian menunjuk pada :
  • Tahkta Allah.
  • Hubungan Nikah antara Kristus sebagai Mempelai Pria dengan Jemaat Tuhan sebagai Mempelai Wanita, berdasarkan Kasih.
Mahkota/karangan bunga emas :
Menunjuk pada hubungan persekutuan yang suci dangan Mempelai Pria (Kristus) yang datangnya dari Mempelai Wanita (Sidang).

4 buah gelang emas :
Kasih Allah bagi seantero dunia ini (Yohanes 3:16)

2 buah kayu pengusung :
Dibuat dari kayu penaga dan disalut dengan emas, harus tetap tinggal dalam gelang-gelangnya, tidak boleh dicabut. Kasih Allah merupakan daya penopang dan kekuatan penanggung yang tetap bagi Sidang Mempelai Wanita Tuhan.

Tutup pendamaian dengan kedua kerub diatasnya :
Seluruhnya terbuat dari emas murni. Tutup pendamaian menunjuk Yesus, Anak Allah. Kerub pertama menunjuk Allah Bapa. Kerub kedua menunjuk Allah Roh Elkudus.

Tabut :
Dibuat dari kayu penaga (kemanusiaan/daging) yang disalut luar dan dalamnya dengan emas (=Roh Elkudus, kemuliaan, Kesucian Roh Elkudus). Ini adalah sidang yang sudah mencapai kesempurnaan dan kemuliaannya, sederajad dengan Mempelai Pria, baik lahir maupun batin. (Wahyu 21:9-11).

7 kali percikan darah diatas tutup pendamaian :
Sengsara yang dialami oleh Mempelai Pria bagi sidangNya (Mempelai Wanita).

7 kali percikan darah dimuka peti :
Sengsara sebagai penyucian yang dialami oleh gereja untuk mencapai kesempurnaannya sebagai Mempelai Wanita Tuhan.

Shekina glori atau terang kemuliaan Allah :
Menunjuk pada hadiratNya yang dialami oleh setiap kehidupan yang diperdamaikan.

Sumber :
Alkitab
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini

3 komentar:

  1. Bagi yg berminat membaca tentang kisah penemuan Tabut Perjanjian bisa klik di: http://ajaibtuhanku.blogspot.com/2011/06/tabut-perjanjian-dan-kisah-penemuannya.html

    Bila saya belum selesai menterjemahkan bisa membaca dari sumbernya.

    BalasHapus
  2. Trimakasih Pak Bangun, atas kunjungan dan infonya yang sangat berharga. JBU.!!!

    BalasHapus
  3. iya pak,,

    tapi orang islam bnyk memalsukan pengabarannya.


    sesungguh nya Tuhan itu baik ,,melarang anak nya untuk menyebut namnya sembarangan...

    BalasHapus