Kamis, 04 April 2013

POTENSI BAHAN GALIAN MINERAL DAN BATUAN DI KOTA BITUNG



Ditulis kembali dari buku : Pertambangan dan Geologi Kota Bitung, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kota Bitung, 2010.

1.         UMUM

Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara maka komoditas tambang dikelompokkan sebagai berikut :
-    Mineral Radioaktif;   contoh : radium, thorium, uranium.
-    Mineral Logam; contoh : emas. perak, tembaga, mangaan, platina, air raksa
-    Mineral Bukan Logam; contoh : intan, grafit, pasir kuarsa, belerang, kaolin, gipsum.
-    Batuan; contoh : tras, marmer, andesit, tanah liat, kerikil sungai, batu kali, pasir
-    Batubara; contoh:  batubara, gambut.


2               JENIS DAN LOKASI

MINERAL LOGAM

2.1.    Emas

Indikasi mineralisasi emas berada di daerah bagian utara Kelurahan Pinasungkulan ke arah Desa Pinenek Kecamatan Likupang Timur (Minahasa Utara),  pada satuan batuan yang didominasi oleh satuan breksi-batupasir.
Catatan: Daerah ini merupakan areal Kontrak Karya PT. Meares Soputan Mining dan PT. Tambang Tondano Nusajaya yang saat ini telah masuk pada tahap Operasi Produksi (konstruksi).

 MINERAL BUKAN LOGAM

2.2.  Kaolin

Kegunaan kaolin dipakai dalam berbagai industri baik sebagai bahan baku utama atau sebagai bahan  pembantu. Dalam industri, kaolin dapat berfungsi sebagai pelapis (coater), pengisi (filler), bahan tanah api (refractory) dan isolator. Penggunaan kaolin yang utama adalah dalam industri-industri kertas, keramik, cat, karet atau ban dan plastik.
Endapan kaolin terdapat di daerah Pinasungkulan tersebar pada jalur jalan Girian - Pinasungkulan. Tersingkap pada morfologi perbukitan dengan ketinggian berkisar antara 10 – 40 meter. Sifat fisiknya warna putih agak kotor, kompak dan kurang elastis. Masih perlu penyelidikan untuk mengetahui mutu serta cadangannya.

2.3.  Pasir Kuarsa

Pasir kuarsa pada umumnya digunakan sebagai bahan utama atau bahan baku pelengkap dalam industri-industri sebagai berikut :
-     industri gelas
-     industri refraktory
-     industri keramik
-     industri pengecoran
-     industri lainnya seperti bahan baku ferro silicon carbides, ampelas , filteringsad, glass wool dan sebagainya.
Terdapat di Kelurahan Lirang dan Kelurahan Baturiri, Pulau Lembeh.


BATUAN

2.4.  Batubelah Andesit

Batubelah andesit merupakan istilah yang umum digunakan untuk endapan bahan galian sebagai aktivitas vulkanisme berupa bongkaran lava berkomposisi andesitis yang masif.
Terdapat di hulu Sungai Danuwudu, dalam bentuk aliran lava. Selain itu terdapat juga dibagian lereng timur laut Gunung Tangkoko dalam bentuk bongkahan atau blok-blok lava.

2.5.    Pasir Vulkanik (pasir gunung api)

Pasir vulkanik atau pasir gunung api merupakan hasil kegiatan erupsi gunung api, warna abu-abu gelap sampai kehitaman, berukuran halus sampai sangat kasar. Pasir gunung api ini tersebar hampir di seluruh daerah Bitung, bahkan hingga mencapai daerah sekitarnya dengan ketebalan yang bervariasi.
Berdasarkan penyebaran dan ketebalannya mempunyai cadangan yang potensial.

2.6.  Batugunung

Batugunung terdapat pada daerah perbukitan sebelah barat sungai girian pada jarak 3 km dari jalan raya Manado – Bitung. Bentuk batu gunung ini berupa bongkahan berukuran 10 – 50 Cm yang terdapat bersama-sama dengan pasir gunung api.
Batugunung ini digunakan sebagai bahan pondasi bangunan. Diperkirakan cadangannya cukup potensial.

2.7.  Lava Basaltik dan Andesitik

Tubuh aliran lava terdapat di sebelah timur Kelurahan Tandurusa dan di sebelah utara Kelurahan Batuputih. Penyebarannya membentuk punggungan memanjang dengan arah umum barat daya – timur laut di sebelah utara desa Batuputih sepanjang kurang lebih 1 Km dengan ketebalan berkisar 30 Meter membentuk lapisan-lapisan batu dengan ketebalan antara 2 – 5 Cm dan dapat dimanfaatkan sebagai batu tempel (ornamen rock) untuk bangunan.
Cadangannya cukup potensial.

2.8.    Sirtu (pasir batu) Sungai Girian

Bagian hilir Sungai Girian merupakan tempat pengendapan pasir dan batu yang merupakan hasil erosi sungai tersebut dari daerah perbukitan. Keadaan endapan pasir dan batu tersebut belum tersortasi dengan baik, sehingga endapan bahan galian dibagian hilir Sungai Girian masih merupakan campuran antara pasir, kerikil dan kerakal dengan prosentase diperkirakan 60 % pasir dan 40 % kerikil dan kerakal.

 2.9.    Tras

Bahan galian tras terdapat di daerah Kelurahan Pateten Kecamatan Aertembaga, keberadaan di lapangan sebagai berikut :
-  tanah penutup tebal 0,5 meter
-  tufa tebal 1,5 meter
-  batupasir tufaan tebal 20 cm
-  tufa berwarna kuning hingga coklat mengandung batu apung dengan garis tengah 5-10 cm.
-  tras bercampur batu apung halus warna kuning – coklat tebal 5 meter.
Kegunaannya sebagai bahan bangunan berupa batako.
Cadangannya perlu penyelidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar