Sabtu, 12 Juni 2021

TERNYATA AKU TIDAK JADI MATI (Suatu Kesaksian Hidup)

Oleh : Fredrik Dandel 

Ujung laras pistol rakitan itu telah menempel tepat pada jidatku. Sedikit saja pelatuknya ditarik, seiring bunyi "tang" maka projektilnya pasti akan mampu meledakan batok kepalaku, menyusul ambruknya tubuh yang fana ini, itu pasti. Namun suatu keyakinan yang kokoh, rohku akan kembali kepada Yesus Junjunganku yang mengasihiku dan dengan setia kusembah siang dan malam.

Sekitar Bulan Oktober di Tahun 2003, rombongan Gereja Elim Tabernakel Daerah Maluku yang berjumlah lebih dari 50 orang bertolak dari Pelabuhan Batu Gong - Ambon menggunakan Kapal Ikan dengan misi Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) di Negeri Adat Haria, Pulau Saparua Kab. Maluku Tengah. Keadaan Kota Ambon dan sekitarnya di masa itu sedikit tenang walau masih terasa pengaruh konflik kemanusiaan sejak Tahun 1999. 

Di Hari Pertama kami tiba di Pulau Saparua, kami disambut ramah oleh Gembala, Jemaat dan masyarakat Haria, kemudian dijamu dengan teh panas dan makan sore. Setelah itu kami ditempatkan secara terpisah di rumah-rumah penduduk. Saya, isteri dan anak sulung kami yang baru berumur satu setengah tahun di tempatkan di sebuah rumah keluarga yang jaraknya dari dapur umum sekitar 200 meter. Keesokan harinya, usai sarapan pagi di dapur umum, kami bertiga kembali ke rumah tempat kami menginap. Kebaktian Kebangunan Rohani nantinya akan dilaksanakan pada Jam 6 sore. Setelah setengah perjalanan, kami dikejutkan dengan teriakan 2 (dua) orang laki-laki dari arah berlawanan (arah pantai / pelabuhan Haria). Pakaian keduanya kelihatan basah. Salah seorang nampak memegang pistol rakitan dan menodongkan muncongnya ke arah kami sambil berulang kali berteriak : "Ose jangan coba-coba lari". 

Dalam ketidakmengertian saya melihat kearah beberapa warga yang sedang duduk didepan rumah mereka, kemudian berpaling ke belakang, berharap ada orang lain di belakang kami bertiga, yang mungkin menjadi sasaran teriakan kedua laki-laki tersebut. Ternyata harapan itu tidaklah menjadi kenyataan. Tidak ada satupun orang selain kami bertiga yang berjalan ke arah 2 orang laki-laki tersebut. 

Dalam hatiku timbul suatu tanda tanya besar : "Apakah teriakan kedua lelaki tersebut, ditujukan kepada kami ?". Belum sempat berpikir lebih jauh, jarak kedua lelaki tersebut semakin mendekat dan mendekat, hingga akhirnya keduanya telah berdiri tepat di depan kami. Sedangkan Pistol rakitan itu ditodongkan tepat di jidat saya, disertai teriakan ancaman. Sontak saya teringat dengan kesaksian saya di hadapan jemaat Tuhan tentang kerinduanku jika suatu waktu saya mati, maka saya ingin mati dalam pelayanan kepada Tuhan. Mungkin ini sudah waktunya. Tidak ada sedikitpun ketakutan, ataupun kecemasan, aku hanya sempat melirik kekanan, menatap isteri dan anakku yang sedang dalam gendongannya, dalam hati kecilku berkata : "Teruslah melayani Tuhan, aku mendahului menghadap panggilan Suci". 

Di sela waktu yang sempit itu, dalam keyakinan iman, tiba-tiba saya bertanya kepada Lelaki yang menodongkan pistol itu : "Boleh beta tau, bapak ada masalah apa ?" diapun menjawab : "Bapak kan yang melarang Kapal kami keluar dari Pelabuhan, kong kaseh ijin kapal yang lain?. Ternyata kedua orang ini salah sasaran.... !!! Kemudian dengan berani dan tenang saya jelaskan kepadanya bahwa kami adalah bagian rombongan hamba Tuhan dari Kota Ambon yang datang untuk melaksanakan misi KKR di Negeri Haria ini. 

Mendengar penjelasan itu, tanpa saya duga, lelaki tersebut kemudian tersungkur dibawah kaki kami sambil meminta ampun dan berkata : "Beta minta ampun bapak Pendeta, beta salah orang, beta kira bapak Pendeta adalah Sabandar Pelabuhan Haria".  Sayapun menyuruhnya berdiri sambil memeluknya dengan kasih. TERNYATA AKU TIDAK JADI MATI. Terima kasih Tuhan Yesus, Engkau mengijinkan aku mengalami ujian iman seperti ini ......... !!! 

Kebaktian Kebangunan Rohani pada malam harinya dan ketiga malam berikutnya berlangsung penuh dengan Kemuliaan Tuhan. Kami hanyalah hamba yang mau melakukan apa yang Junjungan kami inginkan. Biarlah Yesus saja yang dipermuliakan. Amin ya Amin... !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar