Jumat, 04 Februari 2011

Khotbah : Mujizat Itu Pasti Terjadi


Oleh : Fredrik Dandel, ST.

II Raja-Raja 4 : 1 - 7
Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru : “Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu ini takut akan Tuhan. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya.” 2Jawab Elisa kepadanya : “Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa yang kau punya di rumah.” Berkatalah perempuan itu : “Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak”.

Semua kita yang hidup di dunia ini tidak ada yang hidup tanpa masalah atau persoalan hidup. Tak pandang dia adalah seorang yang miskin ataupun seorang yang kaya; rakyat jelata ataupun pejabat semuanya pernah, sedang dan akan menemui suatu persoalan dalam hidupnya. Masalah atau persoalan hidup adalah sesuatu yang tidak kita sukai, tetapi juga tidak dapat kita tolak. Persoalan hidup manusia itu bervariasi, ada yang mengalami kesusahan ekonomi, kelaparan, sakit penyakit, penderitaan bathin, dll.
Kekayaan dan kekuasaan mungkin dapat menjadi andalan bagi seseorang untuk menyelesaikan persoalan hidupnya. Tetapi ketahuilah bahwa semuanya itu terbatas!. Suatu waktu kita akan menemui kenyataan bahwa apa yang kita miliki tidak mampu untuk menjawab persoalan yang kita hadapi. Hanya ada satu pribadi yang tidak pernah terbatas, nama-Nya JESUS. Ia akan melakukan perkara yang ajaib dalam menyelesaikan semua persoalan yang kita hadapi, dan “Mujizat itu Pasti Terjadi”.

Lewat bacaan firman Tuhan di atas, kita diajarkan beberapa hal sehingga kita dapat mengalami mujizat dalam menyelesaikan setiap persoalan dalam kehidupan kita :

Pertama : Hidup dalam Takut akan Tuhan (Ayat 1);

Janda tersebut adalah istri dari salah seorang nabi, dan ia mengakui bahwa ia adalah seorang yang takut akan Tuhan. Hal ini adalah merupakan suatu langkah awal yang sangat menentukan bagi terjadinya mujizat dalam kehidupannya. Sekalipun sebenarnya sebagai seorang istri dari seorang hamba Allah dan hidup dalam takut akan Allah, ia tidak perlu sampai harus berhutang. Maz. 34 : 10 berkata : “Takutlah akan Tuhan, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia.” Selanjutnya Raja Salomo mencatat dalam Amsal 14 : 26 : “Dalam takut akan Tuhan ada ketentraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anaknya.”
.
Kedua : Memohon Pertolongan Tuhan (Ayat 1);

Janda tersebut percaya bahwa Tuhan pasti akan sanggup menolong dia. Dia tahu di sini ada seorang abdi Allah yang bernama Elisa, dan ia sadar bahwa ia harus membawa persoalannya ini kepada Tuhan lewat hamba-Nya. (Bnd. Kis. 9:36-40). Yak. 5:14-16 berkata : “Kalau ada seorang diantara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia dan mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar , bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”
Hamba Allah adalah merupakan kepanjangan tangan Allah yang diberi kuasa untuk melakukan perkara-perkara ajaib untuk kemuliaan nama Tuhan. (Bnd. Luk. 9:1; 10:19). Namun ingatlah bahwa hamba Allah tersebut hanyalah sebagai alat dalam Tangan Tuhan. Mat. 11:28 berkata : “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat , Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”

Ketiga : Bertindak Dengan Iman (Ay. 2-7);

Janda tersebut menuruti segala sesuatu yang diperintahkan Elisa kepadanya. Ia pergi meminta bejana-bejana kosong kepada tetangga-tetangganya. Sekalipun kedengarannya agak ganjil untuk menyediakan bejana-bejana kosong yang banyak itu dan kemudian mengisinya dengan minyak yang hanya terdapat dalam sebuah buli-buli namun ia tetap melakukannya juga. Ia percaya bahwa Allah sanggup melakukan segala sesuatu sekalipun itu diluar batas pikiran manusia. Ini adalah suatu tindakan iman yang benar. Dan hasil daripada tindakan imannya tersebut, membuatnya dapat keluar dari masalah yang dihadapinya, karena minyak yang tinggal sedikit dalam buli-buli secara mujizat diubahkan oleh Tuhan menjadi minyak yang berlimpah yang dapat mengisi seluruh bejana-bejana kosong yang telah disiapkan oleh janda ini.
Dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru kita dapati bertaburan kisah tentang orang-orang yang melakukan perintah Tuhan dan mereka mengalami mujizat Tuhan secara luar biasa. Musa taat melakukan perintah Tuhan mengangkat tongkatnya ke arah Laut Teberau dan terbelahlah air laut itu, sehingga Bangsa Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering. Petrus taat melakukan perintah Tuhan Yesus untuk menebarkan jala, maka ia menangkap sejumlah besar ikan. Sepuluh orang kusta taat melakukan perintah ketika Tuhan Yesus menyuruh mereka pergi memperlihatkan diri kepada Imam, maka sembuhlah mereka semua. Lihatlah! Didalam tindakan iman untuk melakukan perintah Tuhan terdapat kuasa yang mengerjakan mujizat dalam menyelesaikan setiap persoalan hidup.

Saudaraku! jika kita mau mengalami mujizat Allah dalam menjawab setiap persoalan hidup kita, maka baiklah kita : Hidup dalam takut akan Tuhan, Memohon pertolongan Tuhan serta mau bertindak dengan Iman. Dan “Mujizat itu Pasti Terjadi”. Terpujilah Tuhan Yesus Kristus! Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar