Sabtu, 19 Maret 2022

SESUAI PETUNJUK ALLAH (Bacaan : Kel. 25 : 1 – 9)

Oleh : Pdm. Fredrik Dandel, ST, STh, M.Ag. (Cand.)

Ayat 8 dan 9 : Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka. Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."

Musa adalah seorang hamba Allah yang diberikan perintah khusus untuk memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, dari tanah perbudakan menuju ke suatu negeri yang berlimpah susu dan madunya, suatu Tanah Perjanjian yang diberikan oleh Tuhan kepada Abraham dan keturunannya.

Sebagai umat pilihan Allah, bangsa Israel menjadi suatu bangsa yang sangat istimewa dalam pemandangan Allah. Allah berkeinginan mewujudkan misinya bagi manusia melalui bangsa ini. Allah berkenaan menyatakan firmanNya kepada manusia melalui mereka.

Mendirikan Kemah Suci, merupakan suatu perintah Allah kepada Musa dengan maksud supaya Allah berdiam di tengah-tengah bangsa Israel. Allah yang Maha Kudus rindu untuk berada dekat dengan umat pilihanNya tersebut. Oleh karena itu, untuk mendirikan suatu tempat kediaman Allah di tengah-tengah umat pilihanNya, maka segala sesuatunya haruslah dibuat berdasarkan kehendak Allah. Itulah sebabnya Musa diperintahkan mendirikan Kemah Suci tersebut menurut segala apa yang ditunjukkan Allah kepadanya sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah Musa harus membuatnya.

Allah Menunjukkan Kepada Musa Contoh Kemah Suci. Ay. 9a

Kemah Suci ini merupakan rancangan Allah sendiri. Allah bertindak sebagai Arsiteknya. Artinya bahwa ini merupakan proyek Allah untuk manusia yang Ia ingin wujudkan melalui Musa, hamba-Nya. Allah menunjukkan pola Kemah Suci tersebut supaya Musa dapat melihat gambarnya dan membuat Kemah Suci tersebut sesuai dengan gambar tersebut.

Kenapa hal ini harus demikian ? karena ini merupakan proyek Allah Yang Kudus. Manusia yang telah jatuh ke dalam dosa, tidak mampu merancangkan sesuatu yang Ilahi, sesuatu yang kudus, sesuatu yang berkenaan kepada Allah, melainkan Allah-lah yang harus bertindak sebagai perancang.

Kecenderungan manusia yang berdosa adalah melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan hatinya yang berdosa itu. Manusia tidak dapat berkenaan kepada Allah jika Allah tidak menjunjukkan jalanNya kepada manusia. Ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, mereka berusaha menyematkan daun ara untuk menutupi ketelanjangan mereka. Tetapi Allah menjumpai mereka dan menutupi ketelanjangan mereka dengan membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia itu dan untuk isterinya lalu mengenakannya kepada mereka. Suatu gambaran pengorbanan yang akan digenapkan melalui pengorbanan Kristus di tiang kayu salib, korban Tubuh dan Darah Tuhan Yesus-lah yang akan menguduskan manusia sehingga manusia dapat berkanaan kepada Allah.

Allah Menghendaki UmatNya Memberi Dengan Ketulusan Hati. Ay. 2.

"Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu”.

Dalam proyek Ilahi ini (mendirikan Kemah Suci), Allah tidak bekerja sendiri, Ia menghendaki keterlibatan umat pilihanNya yang terdorong hatinya untuk memberi persembahan khusus.

Pekerjaan Tuhan harus dibangun berdasarkan ketulusan hati, tidak dengan paksaan. Allah tidak bertindak otoriter, Allah menghendaki manusia memakai kehendak bebas (free well) untuk mewujudkan visi dan misiNya dalam dunia ini.

Korintus 9:7 (TB) Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.

Umat Allah Harus Membawa Persembahan Yang Berharga. Ay. 3-7.

Inilah persembahan khusus yang harus kamu pungut dari mereka: emas, perak, tembaga; kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi, lenan halus, bulu kambing; kulit domba jantan yang diwarnai merah, kulit lumba-lumba dan kayu penaga; minyak untuk lampu, rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian, permata krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup dada.

Sesungguhnya yang Allah kehendaki dalam proyek ilahi ini adalah pengorbanan umatNya. Korban persembahan yang diinginkan Allah adalah sesuatu yang terbaik. Bukan sesuatu yang asal2an. Bukankah Ia adalah Pencipta Langit dan Bumi ini ? Ia yang memiliki segala sesuatu yang ada di Bumi ini. Yang Ia kehendaki adalah kita memberi yang terbaik, yang mulia, yang berharga kepada Dia.

Roma 12:1 (TB) Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar