Jumat, 26 Oktober 2012

PASAR TRADISIONAL KAMPUNG TALAWID Dimana Riwayat-mu Kini ?

Lokasi Eks Pasar Tradisional Kamp. Talawid, Kec. Sibarsel
Oleh : Fredrik Dandel, ST.

Teringat di masa kecil, tatkala pikiran telah mulai dapat membedakan peristiwa. Kampung Talawid, Kec. Siau Barat Selatan, Kab. Kepl. Siau Tagulandang Biaro di masa itu telah memiliki sebuah Pasar Tradisional. Alhasil diakhir Dekade 70-an dan memasuki awal Dekade 80-an pasar tersebut telah menyita perhatian para saudagar baik keturunan negeri tirai bambu sampai Uti-Uti yang bermukim di Kota Ulu berdatangan untuk mengadu untung.

Pasar yang biasanya dibuka 2 (dua) kali dalam seminggu, yakni pada hari Rabu dan Sabtu tersebut sangat terasa keramaian-nya, lebih-lebih di hari Sabtu. Beraktifitas antara pukul 04.30 s/d 08.00 WITA segala macam kebutuhan mulai dari rempah-rempah untuk dapur, ikan, sayur-sayuran, buah-buahan, kukis bermacam jenis sampai kepada kain, pakaian jadi serta bahan-bahan bangunan dapat kita temui di pasar ini.

Bangunan lama dari pasar tradisional ini terbuat dari kayu dengan atap senk, dibangun membentuk leter L memanjang kearah Barat searah rumah Kel. Takalamingan Mangerongkonda dan Kel. Umbaseng (rumah Tuta Hang dan keluarga) adalah bangunan los yang disisi kiri dan kanannya diletakan peti-peti tempat jualan berisi sekira 4 m3 yang sekaligus sebagai tempat menyimpan barang-barang jualan tatkala pasar ditutup. Sedangkan searah dengan pantai (ke selatan) dibangun toko-toko kecil berukuran sekitar 3 x 3 meter yang kalau tidak salah ingat semuanya berjumlah 6 buah toko, 2 buah toko membelakangi rumah Kel. Bogar (rumah Para Biki dan keluarga), 2 buah toko membelakangi Kel. Panese (rumah Para Asa dan keluarga yang sekarang menjadi rumah kediaman Bu Depris dan Makang Lis) dan sisanya 2 buah toko berada di sisi kanan, berhadapan dengan 2 toko yang membelakangi rumah Kel. Panese berjarak kurang lebih 3 meter selanya. Akses jalan menuju ke pasar lama ini memakai pekarangan sebelah kanan rumah Kel. Panese Sambalao berbatasan dengan rumah Kel. Wowor Eha. Urusan keamanan pasar serta barang-barang dagangan jangan disangsikan. Tuta Hang dengan tongkat kebanggaannya akan selalu siap 1 x 24 jam menggagalkan setiap tangan yang mencoba menjahilinya.

Karena keramaiannya, pertengahan Dekade 80-an pasar tersebut direnovasi oleh Pemerintah (mungkin dana PEMDA Kab. Sangihe Talaud) dari bangunan bertiang kayu menjadi bertiang beton dan bearatap senk. Dibangun memanjang ke arah Selatan tepatnya ke arah pantai, dengan beberapa toko disisi kiri bangunan. Seiring dengan perbaikan bangunan, akses jalan ke pasar turut pula dirubah seperti sekarang ini. Sedangkan Tuta Hang lelaki tua yang memiliki banyak peran penting di Kampung Talawid ini tetap setia dalam tanggungjawab mulia yang diemban kepadanya.

Entah kapan pasar ini berakhir atau menjadi sepi, seingat saya diawal Tahun 1991 waktu mana saya meninggalkan kampung ini ke negeri rantau, pasar ini masihlah beraktifitas seperti sediakala. Entah kapan pula bangunan pasar yang menjadi aset daerah dan kebanggaan kampung-kampung di selatan Pulau Siau ini dibongkar dan dialih fungsi menjadi bangunan rumah dinas camat, dokter dan babinsa. Walahualam ............. semuanya telah berubah ........ sebagai anak negeri, kita hanya dapat berharap, pemerintah Kec. Siau Barat Selatan dapat memperjuangkan terutama di tingkat Kabupaten sehingga di Kecamatan ini dapat kembali dibangun sebuah pasar yang representatif ............... dan Tuta Hang – Tuta Hang muda dapat kembali bertugas ......... semoga !!!.

4 komentar:

  1. Tambahan Informasi dari Sdri Pelma Piter (Sekdes Talawid) sebagaimana dikutip dari komentar pada facebook di Group Kec. Siau Barat Selatan : Bangunan psr dulunx, sdh menjdi bngunan Rumah Dns Cmt,Dokter dan Babinsa adlh aset kpg Talawid dn ditukar lokasi skrg ada dismping rmh kel.Mamele Lopes (Mbau Oda dan kel. Puji Tuhan lwt Pem.Pusat ada dana utk pembngunan psr desa Tlwid dan memfasilitasinx adlh Ktr.BPM-PD kab.kepl.Sitaro shingga pd bln Mei lalu ada pelatihn pengelola psr desa yg dilksanakn di Balai Besar Ktr,BPMD Malang yg diikuti oleh 2 Kab.yaitu kab.Ngawi,prop.Jatim dan Kab.Sitaro Prop.Sulut, utk Kec.Sibarsel utusan adlh Kpg Tlawid kmi dgn 2 org teman Barto Untu dan Ferdinand Kansile (une oca mburake). Prjuangan utk pmbangunan psr dsa trus dilakukan oleh Pem.Kab.dan trjawab sudah pd hr senin tgl 22 Okt.2012 kmi didatangi oleh Pak Kaban.BPM-PD kab kepl.Sitaro brsma 6 org staf diktr kpg Talawid dihadiri Kapitalau,Ket.Mtk,ket.Lpm,prgkat kpg dan TPK (tim pelaksana kegiatan). Adapun mksud kdtangan mereka menympaikn bahwa dana sudah ada sebesar sembilan puluh juta dan siap utk dicairkan lwt rekening kpg di bank Sulut, itu sdh dilakukn oleh TPK dan mereka smntra mengumpulkn material krn minggu dpn akn dilksanakn peletakan batu pertama. Mudah2an psr desa ini dpt dibangun dg baik dan dpt beraktivits sbgmn psr dulu yg berkmbg maju. Puji Tuhan, Amin....!!!

    BalasHapus
  2. Makaseh Ibu Sekam Talawid atas informasinya ............ tulisan yang tepat di saat yang tepat. Bukan sesuatu yang direkayasa ketika postingan tulisan tersebut diatas saya publikasikan. Selama beberapa bulan terakhir ini, saya sama sekali tidak mengetahui perjuangan para punggawa Kampung Talawid demi keberadaan pasar baru tersebut. Saya baru mengetahuinya lewat informasi Ibu Sekam diatas.

    Sudah cukup lama saya punya kerinduan menulis tentang keberadaan pasar tersebut ............... dijaman kepemimpinan Pak Camat Kasehung dan Pak Camat Macpal, kepada kedua bapak saya sempat mengangkat pembicaraan tentang hal ini. Saat itu yang saya usulkan adalah lokasi kosong di depan Kantor Camat SIBARSEL suatu lokasi yang cukup luas dan strategis karena berada ditepi pantai dan dekat dengan Kantor Camat, apalagi jika Talud penahan ombak yang dibangun dipinggir pantai Kampung Talawid dan Kampung Mahuneni dilanjutkan sampai di ujung Singkaha, sekalian menjadi jalan penghubung menuju ke pasar. Lokasi kosong disebelahnya dapat dijadikan terminal bus. Akses jalan ke SMP dan SMK Talawid menjadi lebih terbuka, pengembangan potensi wisata Batu Derendung menjadi semakin nyata.

    Dua jempol saya acungkan buat Ibu Sekam dan seluruh perangkat Kampung Talawid serta Pak Kaban BPM-PD Kab Kepl. Sitaro beserta staf yang telah menunjukkan dedikasi yang tinggi untuk pembangunan negeri Talawid khususnya dan Kec. Sibarsel bahkan Kab. SITARO umumnya. Semoga keberadaan pasar baru ini dapat mengangkat perekonomian masyarakat !!!

    BalasHapus
  3. Komentar Ibu Alma Pandensolang (warga masyarakat Kampung Mahuneni) sebagaimana dikutip dari Facebook Group Kec. Siau Barat Selatan :

    Pasti berhasil klu dananya dipergunakan tepat pd sasarannya,klu dananya menguap maka tdk ada kelanjutan pembangunan psr baru yg sdh ber-tahun2 lamanya cuma pondasi dan rakitan besi buat tiang beton yg lunglai tak berdaya dan nyaris rusak oleh karat krna blm di lakukan pengecoran... setahu saya psr lama yg di( barangkali dpt memakai istilah) tukar guling dgn rudis camat dll kondisi bangunannya masih layak pakai, tiang beton masih kuat dan atap blm bocor, tapi di lahan yg skrng(maaf bkn baru lagi krna sdh ber-tahun2 yg lalu) keadaannya sangat memprihatinkan, trbengkalai tingkat tinggi , ko kerapa keliage nekoa kec., pia ktr cmt, rudis camat dll,kute psre tekoae..,maaf Ibu Sekam nanti so terealisasi baru kita percaya, pengengimang Tomase skali2 perlu, yg jadi pertanyaan apakah dana horo ketang cukupe mukoa"kuhangkang"(maaf saya pakai istilah ini krna tdk berfungsi sbagaimana mestinya dan cenderung merusak pemandangan) atau...???????????????

    BalasHapus
  4. Transparansi seperti yang dikemukakan oleh Ibu Sekam di atas sangat diharapkan oleh seluruh masyarakat ......... dan itu menunjukkan ada suatu itikat baik dari penyelenggara pemerintahan.

    Fungsi pengawasan oleh masyarakat seperti yang digaungkan oleh Kuko Alma Pandensolang itu juga sangatlah diperlukan demi kesuksesan pembangunan dan kepentingan kita semua.

    Mari kita rapatkan barisan, kita kawal pembangunan pasar ini berlabuh pada sasaran yang tepat !!!!!!!!

    BalasHapus