Seperti itulah orang tua di Pulau Siau dahulu menyebutnya. Alat tradisional untuk memasak / membakar sagu, yang terbuat dari bata merah. Kalau orang Maluku atau Ambon negeri yang menjadikan sagu sebagai bahan makanan pokoknya menyebut alat ini dengan nama porna sagu atau porno sagu.
Sekarang alat ini mungkin sudah jarang atau tidak.lagi ditemukan di Siau. Orang Siau sudah kurang tertarik makan sagu. Tapi kalau di negeri Ambon atau Maluku pada umumnya, alat ini masih gampang ditemui. Oma-Oma orang Saparua yang pakai kebaya masih setia menjajakan sagu lempeng di pasar-pasar kota Ambon.
Istilah memasak sagu, dalam.bahasa daerah Siau disebut "mudangeng humbia" : mudangeng = memasak dengan PAPEDANG, dan humbia = sagu. Bahan dasar sagu yang sudah dicampur kelapa yang dicukur akan ditebarkan diatas PAPEDANG yang sudah dipanaskan di nyala api, kemudian ditutupi dengan daun pisang dan papan seukuran PAPEDANG itu, dibiarkan sampai matang, baru kemudian dikeluarkan dengan tusukan garpu. Sagu siap dimakan, baik dengan kua woku ataupun lauk lainnya yang berkuah. Hmmmmmm.... Rindu masa-masa dulu. 🙏🙏🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar