Oleh : Fredrik Dandel (Pemerhati Budaya Siau).
Senapan yang terbuat dari bambu, permainan kami dulu waktu masih kanak-kanak. Pelurunya berfariasi, baik dari kertas yang dikunyah, buah jambu air yang masih kecil (puhing kompose) ataupun buah kupa.
Tentang puhing kompose, akan jadi sesuatu yang paling berharga apabila kami bisa mendapatkan/ mengumpulkannya sampai 1 tas plastik kecil. Woouww....itu sangat menyenangkan, meskipun untuk mendapatkannya pasti dengan harap2 cemas, mengingat kemungkinan dimarahi pemilik kompose tersebut. Jaman itu, pohon buah2an sangat sedikit, termasuk mangga dodole.😀😀😀
Menjelang natal biasanya anak2 dijaman kami dulu sudah akan mempersiapkan senjata ini. Memeriahkan hari natal, disamping bambu petung (Lutang Patung) dan lain2 permainan yang melibatkan perkumpulan banyak orang.
LUTANG sokolhe bisa dirangkai lebih dari satu, supaya pemiliknya bisa lebih berani menyerang lawan, ataupun mempertahankan diri dari serangan lawan.
Di Kampung Talawid, waktu itu masih satu kampung dengan Mahuneni, pertandingan ketangkasan ini biasanya terjadi antara "Simpoto Bawah" Vs "Simpoto Dasi", yang sekarang akhirnya memang dimekarkan jadi 2 Kampung, Talawid dan Mahuneni.
Terkadang permainan yang berbahaya ini juga dikaitkan dengan Pepiti Batang, sebagaimana yang sebelumnya telah saya posting. Hmmmmmm..... Senangnya masa kecil dulu.... 😀😀😀❤️❤️❤️
Tidak ada komentar:
Posting Komentar