Pages
Label
- KHOTBAH
- SIAU
- OBJEK WISATA
- Artikel
- DESDM
- HERMENEUTIK
- KOTA BITUNG
- PENDALAMAN ALKITAB
- Serba-Serbi
- Lagu Daerah SATAS
- Memimpin Ibadah Umum
- HOMILETIKA
- JADUL
- KATA SAMBUTAN
- Puisi
- ALAT TABERNAKEL
- BENDA CAGAR BUDAYA
- MENARA
- MINAHASA
- DOA
- NATAL
- PAHLAWAN
- PASTORAL KONSELING
- SASTRA
- GUNUNG API
- KEC. SIBARSEL
- KORPRI
- Kesaksian
- LAGU POP INDONESIA
- PERHUBUNGAN
- POP JAPANESE
- Para Martir
- CATUR
- CERITA RAKYAT
- KELUARGA DANDEL
- LAGU NASIONAL
- LITURGI
- Lagu - Lagu Rohani
- Memimpin Pujian
- PEMILU
- TANAMAN OBAT
- TEMPAT IBADAH
Selasa, 29 Maret 2022
SUDAHKAH ENGKAU MENGENAL YESUS ? Mrk. 8 : 27 - 30
Jumat, 25 Maret 2022
Sabtu, 19 Maret 2022
SESUAI PETUNJUK ALLAH (Bacaan : Kel. 25 : 1 – 9)
Oleh : Pdm. Fredrik Dandel, ST, STh, M.Ag. (Cand.)
Ayat 8 dan 9 : Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka. Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."
Musa adalah seorang hamba Allah yang
diberikan perintah khusus untuk memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir,
dari tanah perbudakan menuju ke suatu negeri yang berlimpah susu dan madunya,
suatu Tanah Perjanjian yang diberikan oleh Tuhan kepada Abraham dan
keturunannya.
Sebagai umat pilihan Allah, bangsa
Israel menjadi suatu bangsa yang sangat istimewa dalam pemandangan Allah. Allah
berkeinginan mewujudkan misinya bagi manusia melalui bangsa ini. Allah
berkenaan menyatakan firmanNya kepada manusia melalui mereka.
Mendirikan Kemah Suci, merupakan suatu
perintah Allah kepada Musa dengan maksud supaya Allah berdiam di tengah-tengah
bangsa Israel. Allah yang Maha Kudus rindu untuk berada dekat dengan umat
pilihanNya tersebut. Oleh karena itu, untuk mendirikan suatu tempat kediaman
Allah di tengah-tengah umat pilihanNya, maka segala sesuatunya haruslah dibuat
berdasarkan kehendak Allah. Itulah sebabnya Musa diperintahkan mendirikan Kemah
Suci tersebut menurut segala apa yang ditunjukkan Allah kepadanya sebagai
contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah Musa
harus membuatnya.
Allah
Menunjukkan Kepada Musa Contoh Kemah Suci.
Ay. 9a
Kemah Suci ini merupakan rancangan
Allah sendiri. Allah bertindak sebagai Arsiteknya. Artinya bahwa ini merupakan proyek
Allah untuk manusia yang Ia ingin wujudkan melalui Musa, hamba-Nya. Allah
menunjukkan pola Kemah Suci tersebut supaya Musa dapat melihat gambarnya dan
membuat Kemah Suci tersebut sesuai dengan gambar tersebut.
Kenapa hal ini harus demikian ? karena
ini merupakan proyek Allah Yang Kudus. Manusia yang telah jatuh ke dalam dosa,
tidak mampu merancangkan sesuatu yang Ilahi, sesuatu yang kudus, sesuatu yang
berkenaan kepada Allah, melainkan Allah-lah yang harus bertindak sebagai
perancang.
Kecenderungan manusia yang berdosa
adalah melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan hatinya yang berdosa itu.
Manusia tidak dapat berkenaan kepada Allah jika Allah tidak menjunjukkan
jalanNya kepada manusia. Ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, mereka
berusaha menyematkan daun ara untuk menutupi ketelanjangan mereka. Tetapi Allah
menjumpai mereka dan menutupi ketelanjangan mereka dengan membuat pakaian dari
kulit binatang untuk manusia itu dan untuk isterinya lalu mengenakannya kepada
mereka. Suatu gambaran pengorbanan yang akan digenapkan melalui pengorbanan
Kristus di tiang kayu salib, korban Tubuh dan Darah Tuhan Yesus-lah yang akan
menguduskan manusia sehingga manusia dapat berkanaan kepada Allah.
Allah
Menghendaki UmatNya Memberi Dengan Ketulusan Hati. Ay. 2.
"Katakanlah kepada
orang Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku persembahan khusus; dari setiap
orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku
itu”.
Dalam proyek Ilahi ini (mendirikan
Kemah Suci), Allah tidak bekerja sendiri, Ia menghendaki keterlibatan umat
pilihanNya yang terdorong hatinya untuk memberi persembahan khusus.
Pekerjaan Tuhan harus dibangun
berdasarkan ketulusan hati, tidak dengan paksaan. Allah tidak bertindak
otoriter, Allah menghendaki manusia memakai kehendak bebas (free well) untuk mewujudkan
visi dan misiNya dalam dunia ini.
Umat
Allah Harus Membawa Persembahan Yang Berharga. Ay. 3-7.
Inilah persembahan khusus
yang harus kamu pungut dari mereka: emas, perak, tembaga; kain ungu tua,
kain ungu muda, kain kirmizi, lenan halus, bulu kambing; kulit domba
jantan yang diwarnai merah, kulit lumba-lumba dan kayu penaga; minyak untuk
lampu, rempah-rempah untuk minyak urapan dan untuk ukupan dari wangi-wangian, permata
krisopras dan permata tatahan untuk baju efod dan untuk tutup dada.
Sabtu, 12 Maret 2022
LAPORAN VIDEO PEMBELAJARAN : PENDEKATAN INTEGRATIF GARY COLLINS DAN SIGNIFIKANSINYA DALAM PELAYANAN KONSELING KRISTEN
Pendahuluan :
Metode pembelajaran
dengan menonton video merupakan suatu metode pembelajaran yang masuk dalam
kategori daring (dalam jaringan). Istilah ini dalam KBBI berarti
terhubung melalui jaringan computer, internet dan sebagainya.Metode ini menjadi
sangat popular dan lasim digunakan dalam pembelajaran semenjak maraknya pandemic
Covid-19 di semua belahan bumi termasuk Indonesia.
Video pembelajaran yang
direkomendasikan oleh Dosen pengampu Mata Kuliah “Integrasi Teologi dan
Psikologi” yakni Bpk. Junifrius Gultom, PhD tersebut setelah ditonton melalui link
: https://www.youtube.com/watch?v=UT4vQ6RbQh4
dengan judul Pendekatan Intergratif Gary
Colins dan Signifikasinya dalam Pelayanan Konseling Kristen, penjeleasan umum
tentang video ini adalah sebagai berikut:
- Video pembelajaran tersebut merupakan
suatu acara Webinar yang diselenggarakan oleh Asosiasi Konselor Kristen
Indonesia (AKKI) pada tanggal 2 Maret 2022 yang baru lalu (sesuai tanggal
upload Video),
- Video tersebut berdurasi 1 jam 43 menit
dan 59 detik. Dengan rincian : 1 menit pertama merupakan pengantar dari
moderator, dilanjutkan kemudian dengan presentase materi oleh Bpk. Pdt. Yakub
B. Susabda PhD selama kurang lebih 1 jam 6 menit dan kemudian Tanya jawab
hingga penutup selama kurang lebih 35 menit.
- Pendekatan Integratif Gary Collins dan
Signifikansinya dalam pelayanan konseling Kristen adalah topik yang di bawakan
oleh Pdt. Yakub B. Susabda Ph.D yang sangat mengenal alm Gary Collins. Pdt.
Yakub B. Susabda PhD bukan hanya menjelaskan tentang konsep Integratif dari
Gary Collins, tetapi juga menjelaskan tentang konsep pendekatan Integratif yang
di bangun oleh Pdt. Yakub B. Susabda berdasarkan konsep Integratif dari Gary
Collins.
Secara kualitas materi yang disampaikan melalui video ini, sangat baik dan menarik, tentunya sangat membantu banyak konselor, para hamba Tuhan dan mahasiswa termasuk saya untuk memahami dan menjadi tahu tentang Integrasi Teologi dan Psikologi. Pdt. Yakub B. Susabda PhD adalah seorang Evangelis Christian Conselor yang sangat professional di bidangnya, telah menulis banyak buku terkait Pastoral Konseling, beliau termasuk salah seorang Dosen pada STT RI.
Materi
Pembelajaran Dalam Video :
Penyampaian materi yang
sangat terstruktur yang disajikan oleh Pdt. Yakub B. Susabda PhD, telah
membantu saya untuk memahami :
- Mengenal Salah seorang tokoh
dalam Bidang Konseling Kristen, yakni Gary L. Collins, PhD, yang dinobatkan
oleh Psychotherapy Networker Magazine sebagai Bapak Konseling Kristen, menulis banyak
buku Konseling dan salah satu buku yang dalam edisi Bahasa Indonesianya “Konseling
Kristen Yang Efektif” (buku ini saya sudah pesan di Lazada, karena kendala
teknis baru akan tiba pada tanggal 15 Maret nanti). Gary L. Collins, PhD
merupakan seorang Evangelis Christian Counseling yang juga sangat memberi
pengaruh besar kepada Pdt. Yakub B. Susabda PhD, seorang yang
dikenal dekat dengan Pdt. Yakub B. Susabda PhD.
- Prinsip Dasar Konseling
Kristen menurut Gary L. Collins :
- Conseling is all about stories : stories about people lives include early experience, beliefs, trumps, tragedies, decisions, disappointments, crises and time off great joy.
- Dengan Basic Premise That “All Truth is God’s Truth” Garry Collins mengingatkan semua psikolog dan Konselor Kristen untuk lebih mempercayai Alkitab dan Teologi Injili daripada Psikologi.
- Garry Collins Approach on Integration : Transformed Integration (Psychology and Theology) Jelas sekali tujuannya semata-mata adalah memakai Psichology untuk melengkapi Theology.
- Integrasi Teology dan Psikhology adalah realita yang tak terhindarkan. Itulah sebabnya Garry Collins Develop His Approach on Integration (Transformed Integration) dengan Tujuan Melengkapi iman Kristen dengan Filter (alat untuk menyaring) yaitu 6 working principle pada saat konselor Kristen memakai Ilmu Psikologi :
- Expanded Empiricism
- Determinism and Freewill
- Biblical Absolutism
- Modified Reductionism
- Biblical Antropology
- Christian Supernaturalism
- Dengan kesadaran baru yang Gary Collins hadirkan : Bahwa intergrasi adalah untuk melengkapi kehidupan orang beriman. Yang paling utama dari integrasi teologi dan psikologi adalah apa yang dialami oleh the Integrator yaitu individu orang beriman.
- Tidak Ada Teologi Tanpa Psikologi. Kalau kita mampu mengupayakan Integrasi Teologi dan Psikologi maka kitapun dapat menghasilkan KEMENANGAN ORANG PERCAYA.
- Integrasi adalah perjumpaan antara “kebernaran Firman Allah”dan “Psychological reality jiwa kita masing-masing”sebagai integratornya. Integrasi adalah perjumpaan Firman Allah dengan diri kita yang sesungguhnya.
- Tanpa psikologi semua bagian Alkitab yang bicara tentang manusia, tak mungkin dapat dijelaskan oleh Teologi. Signifikasinya dalam prinsip Pelayanan Konseling Kristen :
- Dengan Basic Premise “All Truth God’S Truth,” Then, Pelayanan Konseling Kristen harusnya didasarkan pada konsep “embodied integration” dimana konselor haruslah menjadi the Integrator between Teologi dan Psikologi.
- Meskipun Setiap Konselor Kristen Juga “a Wounded Healer”ia tetap dipanggil untuk menolong setiap klien nya juga untuk mengalami “The Truth That Set Them Free.”
- Objektif pelayanan Konseling bukan Cuma “membebaskan klien dari gangguan masalah”tetapi menciptkan kondusif atmosfer to grow toward self-actualization sebagai orang beriman yang dapat berdiri mempertanggungjawabkan hidupnya seutuhnya di hadapan Allah dalam Tuhan Yesus Kristus.
Ketika telah memahami
hal-hal sebagaimana dimaksud diatas, faedah video pembelajaran ini bagi saya
baik selaku mahasiswa maupun pembantu Gembala dalam pelayanan Konseling Kristen
adalah mampu mengapilkasikan kaidah-kaidah dalam Ilmu Integrasi Teologi dan
Psikologi ini kedalam pelayanan yang lebih berkualitas, terutama dalam melakukan
konseling kepada jemaat atau umat yang tentunya dengan tetap mengutamakan Roh
Kudus dan Kebenaran Firman Allah dalam kehidupan kita.