Rabu, 28 Agustus 2024

Berkat dan Tanggung Jawab

Bacaan Alkitab : Matius 25:14-30 (TB):

Oleh : Pdm. Fredrik Dandel, ST, STh, MAg, MTh. (Cand).

Shaloom...... Saudara-saudari terkasih dalam Kristus. Hari ini kita berkumpul untuk merayakan hari istimewa, yaitu ulang tahun seorang bapak muda yang berharga di tengah-tengah kita. Dalam kesempatan ini, mari kita merenungkan makna ucapan syukur dan bagaimana kita bisa memaknai berkat Tuhan dalam hidup kita dengan mengambil pelajaran dari perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus dalam Matius 25:14-30.

Pertama; Berkat sebagai Kepercayaan Tuhan:

Dalam perumpamaan ini, talenta yang diberikan kepada masing-masing hamba adalah simbol dari berkat yang Tuhan berikan kepada kita. Setiap talenta diberikan menurut kesanggupan masing-masing (ayat 15). Hari ini, kita bersyukur atas berkat Tuhan dalam kehidupan bapak muda ini. Berkat Tuhan bukan hanya berupa material, tetapi juga berupa kemampuan, kesehatan, dan kesempatan yang harus kita syukuri dan gunakan dengan bijaksana.

Ilustrasi: Cerita Yusuf dan Firaun (Kejadian 41)

Dalam cerita Yusuf, setelah dituduh salah dan dipenjara, Yusuf diberikan kesempatan untuk menafsirkan mimpi Firaun. Yusuf menafsirkan mimpi Firaun sebagai ramalan tentang tujuh tahun kelimpahan diikuti oleh tujuh tahun kelaparan. Firaun, terkesan dengan kebijaksanaan Yusuf, mengangkatnya sebagai pengatur stok pangan Mesir. Yusuf kemudian menggunakan kemampuannya untuk menyimpan dan mengelola persediaan makanan dengan bijaksana selama tahun-tahun kelimpahan, sehingga Mesir bisa bertahan selama tahun-tahun kelaparan.

Ilustrasi ini menggambarkan bagaimana berkat Tuhan—dalam hal ini, kemampuan Yusuf untuk menafsirkan mimpi dan mengelola persediaan pangan—diberikan sesuai dengan kesanggupan Yusuf. Tuhan memberikan Yusuf berkat dan kepercayaan untuk melaksanakan tanggung jawab besar, dan Yusuf menggunakannya dengan bijaksana.

Kedua; Mengelola Berkat dengan Setia:

Dalam perumpamaan tentang talenta, hamba yang menerima lima talenta dan hamba yang menerima dua talenta mengelola berkat yang diberikan mereka dengan setia. Mereka bekerja keras dan menggandakan jumlah talenta yang mereka terima. (ayat 16-17). Ini menunjukkan tanggung jawab kita untuk memanfaatkan berkat Tuhan dengan baik. Dalam konteks hari ulang tahun ini, kita diingatkan untuk menggunakan talenta dan berkat kita untuk memuliakan Tuhan dan memberkati orang lain. Bapak muda ini telah menunjukkan penggunaan yang baik dari berkat yang diterimanya, dan kita bersyukur untuk itu.

Ketiga; Tanggung Jawab dalam Menggunakan Berkat:

Sebaliknya, hamba yang menerima satu talenta tidak memanfaatkannya dengan baik dan malah menyembunyikannya (ayat 18, 24-25). Ini mengajarkan kita pentingnya tanggung jawab dalam menggunakan berkat yang diberikan Tuhan. Pada hari ulang tahun ini, mari kita renungkan bagaimana kita telah menggunakan berkat dalam hidup kita dan berdoa agar kita dapat lebih bijaksana dalam mengelolanya di masa depan.

Keempat; Imbalan atas Kesetiaan:

Hamba yang setia menerima pujian dan diberi tanggung jawab lebih banyak (ayat 21, 23). Ini mengingatkan kita bahwa Tuhan menghargai kesetiaan dan kerja keras kita dalam memanfaatkan berkat-Nya. Di hari ulang tahun ini, kita merayakan tidak hanya pencapaian bapak muda ini tetapi juga komitmennya untuk hidup setia dan produktif.

Ilustrasi: Kisah Daud dan Goliat (1 Samuel 17)

Daud, seorang gembala muda, dengan penuh kesetiaan dan keberanian menghadapi Goliat, raksasa Filistin yang menakutkan. Meskipun dia seorang gembala yang muda dan kecil, Daud mempercayai Tuhan dan menggunakan keterampilannya dalam memanah untuk mengalahkan Goliat. Kesetiaan dan keberanian Daud tidak hanya membawa kemenangan bagi bangsa Israel tetapi juga membawanya pada posisi sebagai raja.

Ilustrasi ini menggarisbawahi bahwa Tuhan menghargai kesetiaan dan kerja keras. Daud yang setia dan penuh keberanian mendapatkan imbalan besar dari Tuhan. Di hari ulang tahun ini, kita merayakan bukan hanya pencapaian bapak muda ini tetapi juga komitmennya untuk hidup setia dan produktif, serta yakin bahwa Tuhan akan memberikan imbalan atas kesetiaannya.

Kesimpulan:

Pada hari istimewa ini, mari kita bersyukur kepada Tuhan atas segala berkat yang telah diberikan-Nya kepada bapak muda ini. Mari kita juga ingat untuk menggunakan berkat yang kita terima dengan bijaksana, setia, dan penuh tanggung jawab. Kita percaya bahwa Tuhan akan terus memberkati dan memimpin setiap langkah hidup bapak muda ini.

Doa Penutup: Mari kita berdoa. Tuhan yang Maha Kuasa, kami bersyukur atas berkat dan karunia yang Engkau berikan kepada bapak muda ini. Terima kasih atas talenta, kesehatan, dan kesempatan yang Engkau berikan kepadanya. Kami mohon agar Engkau terus memberkati dan membimbingnya dalam setiap langkah hidupnya. Berikanlah dia kebijaksanaan untuk menggunakan berkat-Mu dengan baik dan menjadi alat pelayanan yang efektif. Dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.

Salam Penutup:  Selamat ulang tahun, dan semoga hari ini menjadi hari yang penuh berkat dan sukacita. Tuhan memberkati kita semua.

Minggu, 18 Agustus 2024

HUR : KESETIAAN DAN WARISAN YANG MEMBANGUN

Oleh : Pdm. Fredrik Dandel, ST, STh, MAg.

Pendahuluan:

Tokoh Hur mungkin tidak banyak dikenal, tetapi ia memainkan peran penting dalam sejarah bangsa Israel. Khotbah ini akan menjelaskan peran Hur dalam Alkitab serta bagaimana keteladanan dan warisannya berlanjut melalui cucunya, Bezalel.

I. Peran Hur dalam Membantu Musa (Keluaran 17:8-13)

Ketika bangsa Israel diserang oleh Amalek, Hur dan Harun diangkat untuk membantu Musa. Peran Hur di sini sangat vital; ia bukan hanya seorang pendukung, tetapi bagian dari tim yang memastikan kemenangan.- 

Dukungan Hur yang setia dalam menopang tangan Musa adalah contoh luar biasa tentang bagaimana kesetiaan dan kerjasama dapat menghasilkan kemenangan dalam situasi yang menantang.

II. Peran Hur sebagai Pemimpin dan Pembimbing (Keluaran 24:14)

Saat Musa naik ke gunung Sinai untuk menerima hukum dari Tuhan, Hur bersama Harun dipercayakan untuk memimpin dan menyelesaikan masalah yang timbul di antara bangsa Israel. Ini menunjukkan kepercayaan Musa terhadap Hur sebagai pemimpin yang dapat diandalkan.

III. Warisan Hur melalui Cucunya, Bezalel (Keluaran 31:2; 35:30)

Bezalel adalah cucu Hur yang dipilih oleh Tuhan untuk memimpin pembangunan Tabernakel. Ini menunjukkan bahwa warisan kesetiaan dan pelayanan Hur diteruskan melalui generasi berikutnya, menekankan pentingnya warisan spiritual dan kontribusi keluarga dalam pelayanan Tuhan. 

Keluaran 31:2 (TB): “Lihat, Aku telah menyebut nama Bezalel bin Uri bin Hur dari suku Yehuda.”

Keluaran 35:30 (TB): “Lalu berkatalah Musa kepada orang Israel: 'Lihatlah, Tuhan telah menyebut nama Bezalel bin Uri bin Hur dari suku Yehuda, dan telah memenuhi dia dengan Roh Allah, dengan hikmat, pengertian, dan pengetahuan dalam segala pekerjaan.'”

IV. Aplikasi dalam Kehidupan Kristen

1. Menjadi Pendukung yang Setia  

Seperti Hur, kita dipanggil untuk mendukung pemimpin dan rekan kita dalam pelayanan, terutama dalam situasi yang sulit. Kesetiaan dan dukungan kita memiliki dampak besar dalam mencapai tujuan Tuhan.

"Bagaimana kita dapat menunjukkan dukungan yang setia kepada pemimpin dan pelayanan kita di gereja?"

2. Menghargai Peran di Balik Layar  

Banyak pelayanan dan pencapaian dalam gereja melibatkan kerja keras di balik layar, seperti yang dilakukan oleh Hur. Penting untuk menghargai semua kontribusi, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat.

"Siapa di sekitar kita yang mungkin memerlukan penghargaan atau dukungan lebih lanjut untuk peran mereka?"

3. Mewariskan Nilai dan Kesetiaan kepada Generasi Berikutnya  

Seperti Hur yang meninggalkan warisan melalui Bezalel, kita juga dipanggil untuk mewariskan nilai-nilai iman kepada generasi berikutnya, baik melalui keluarga kita maupun melalui komunitas gereja kita.

"Bagaimana kita dapat mendidik dan mempengaruhi generasi muda untuk melanjutkan pelayanan dan iman kita?"

Penutup:

Hur adalah teladan kesetiaan dan dukungan yang patut dicontoh. Perannya dalam menopang tangan Musa dan keterlibatannya dalam kepemimpinan menunjukkan pentingnya dukungan dan tanggung jawab. Warisannya berlanjut melalui cucunya Bezalel, yang menunjukkan dampak positif dari kesetiaan dan pelayanan.

Mari kita memohon kepada Tuhan untuk memberi kita semangat untuk menjadi pendukung setia, menghargai setiap kontribusi dalam pelayanan, dan mewariskan nilai-nilai iman kepada generasi mendatang.