Ditulis kembali dari buku : Pertambangan dan Geologi Kota Bitung, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kota Bitung, 2010.
1.
UMUM
Mineral adalah senyawa anorganik
yang terbentuk di alam yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta
susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam
bentuk lepas atau padu.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4
Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara maka komoditas tambang dikelompokkan
sebagai berikut :
- Mineral Radioaktif; contoh
: radium, thorium, uranium.
- Mineral Logam; contoh
: emas. perak, tembaga, mangaan, platina,
air raksa
- Mineral Bukan Logam; contoh
: intan, grafit, pasir kuarsa, belerang,
kaolin, gipsum.
- Batuan; contoh
: tras, marmer, andesit, tanah liat,
kerikil sungai, batu kali, pasir
- Batubara; contoh: batubara,
gambut.
2
JENIS
DAN LOKASI
MINERAL LOGAM
2.1. Emas
Indikasi mineralisasi emas berada
di daerah bagian utara Kelurahan Pinasungkulan ke arah Desa Pinenek Kecamatan Likupang
Timur (Minahasa Utara), pada satuan
batuan yang didominasi oleh satuan breksi-batupasir.
Catatan: Daerah ini merupakan
areal Kontrak Karya PT. Meares Soputan Mining dan PT. Tambang Tondano Nusajaya
yang saat ini telah masuk pada tahap Operasi Produksi (konstruksi).
MINERAL BUKAN LOGAM
2.2. Kaolin
Kegunaan kaolin dipakai dalam
berbagai industri baik sebagai bahan baku
utama atau sebagai bahan pembantu. Dalam
industri, kaolin dapat berfungsi sebagai pelapis (coater), pengisi (filler),
bahan tanah api (refractory) dan isolator. Penggunaan kaolin yang utama adalah
dalam industri-industri kertas, keramik, cat, karet atau ban dan plastik.
Endapan kaolin terdapat di
daerah Pinasungkulan tersebar pada jalur jalan Girian - Pinasungkulan. Tersingkap pada morfologi
perbukitan dengan ketinggian berkisar antara 10 – 40 meter. Sifat fisiknya
warna putih agak kotor, kompak dan kurang elastis. Masih perlu penyelidikan
untuk mengetahui mutu serta cadangannya.
2.3. Pasir Kuarsa
Pasir kuarsa pada umumnya digunakan
sebagai bahan utama atau bahan baku
pelengkap dalam industri-industri sebagai berikut :
- industri gelas
- industri refraktory
- industri keramik
- industri pengecoran
- industri lainnya seperti bahan baku ferro silicon carbides,
ampelas , filteringsad, glass wool dan sebagainya.
Terdapat di Kelurahan
Lirang dan Kelurahan Baturiri, Pulau Lembeh.
BATUAN
2.4. Batubelah Andesit
Batubelah andesit merupakan istilah
yang umum digunakan untuk endapan bahan galian sebagai aktivitas vulkanisme
berupa bongkaran lava berkomposisi andesitis yang masif.
Terdapat di hulu Sungai Danuwudu,
dalam bentuk aliran lava. Selain itu terdapat juga dibagian lereng timur laut
Gunung Tangkoko dalam bentuk bongkahan atau blok-blok lava.
2.5. Pasir Vulkanik (pasir gunung api)
Pasir vulkanik atau pasir
gunung api merupakan hasil kegiatan erupsi gunung api, warna abu-abu gelap sampai
kehitaman, berukuran halus sampai sangat kasar. Pasir gunung api ini tersebar
hampir di seluruh daerah Bitung, bahkan hingga mencapai daerah sekitarnya
dengan ketebalan yang bervariasi.
Berdasarkan penyebaran dan
ketebalannya mempunyai cadangan yang potensial.
2.6. Batugunung
Batugunung terdapat pada daerah
perbukitan sebelah barat sungai girian pada jarak 3 km dari jalan raya Manado –
Bitung. Bentuk
batu gunung ini berupa bongkahan berukuran 10 – 50 Cm yang terdapat
bersama-sama dengan pasir gunung api.
Batugunung ini digunakan sebagai
bahan pondasi bangunan. Diperkirakan cadangannya cukup potensial.
2.7. Lava Basaltik dan Andesitik
Tubuh aliran lava terdapat di sebelah
timur Kelurahan Tandurusa dan di sebelah utara Kelurahan Batuputih. Penyebarannya
membentuk punggungan memanjang dengan arah umum barat daya – timur laut di
sebelah utara desa Batuputih sepanjang kurang lebih 1 Km dengan ketebalan
berkisar 30 Meter membentuk lapisan-lapisan batu dengan ketebalan antara 2 – 5
Cm dan dapat dimanfaatkan sebagai batu tempel (ornamen rock) untuk bangunan.
Cadangannya cukup potensial.
2.8. Sirtu (pasir batu) Sungai Girian
Bagian hilir Sungai Girian
merupakan tempat pengendapan pasir dan batu yang merupakan hasil erosi sungai
tersebut dari daerah perbukitan. Keadaan endapan pasir dan batu tersebut belum
tersortasi dengan baik, sehingga endapan bahan galian dibagian hilir Sungai
Girian masih merupakan campuran antara pasir, kerikil dan kerakal dengan
prosentase diperkirakan 60 % pasir dan 40 % kerikil dan kerakal.
2.9. Tras
Bahan galian tras terdapat di
daerah Kelurahan Pateten Kecamatan Aertembaga, keberadaan di lapangan sebagai
berikut :
- tanah penutup tebal 0,5 meter
- tufa tebal 1,5 meter
- batupasir tufaan tebal 20 cm
- tufa berwarna kuning hingga coklat mengandung batu apung
dengan garis tengah 5-10 cm.
- tras bercampur batu apung halus warna kuning – coklat tebal
5 meter.
Kegunaannya sebagai bahan bangunan
berupa batako.
Cadangannya perlu penyelidikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar