Oleh : Fredrik Dandel, ST.
Kema adalah salah satu kecamatan
di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi
Utara, Indonesia, sebelah utara berbatasan dengan Kota Bitung,
sebelah Timur dengan Laut Maluku, sebelah selatan dengan Kecamatan Kombi (Kabupaten Minahasa) dan sebelah barat dengan
Kecamatan Kauditan (Kab. Minahasa Utara). Kecamatan Kema sendiri terbagi atas 8 (delapan)
Desa yang
terdiri atas : Kema Dua, Kema Satu, Kema Tiga, Lansot, Lilang, Makalisung, Tontalete dan Waleo.
Kema merupakan Ibukota
Kecamatan Kema dan Kota Pelabuhan Ikan di belahan Minahasa Timur, disamping sebagai Kota
Pelabuhan Ikan, Kema juga terkenal sebagai tempat kelahiran salah seorang Pahlawan
Nasional Indonesia yakni Maria Walanda Maramis.
Asal nama Kema.
Misionaris Belanda, Domine Jacobus Montanus dalam
surat laporan perjalanannya pada 17 November 1675, menyebutkan bahwa nama Kema,
yang mengacu pada istilah Spanyol, adalah nama pegunungan yang membentang dari
Utara ke Selatan. Ia menulis bahwa kata ‘Kima’ berasal dari bahasa Minahasa
yang artinya Keong. Sedangkan pengertian ‘Kema’ yang berasal dari kata Spanyol,
‘Quema’ yaitu, nyala, atau juga menyalakan. Pengertian itu dikaitkan dengan
perbuatan pelaut Spanyol sering membuat onar membakar daerah itu. Gubernur
Robertus Padtbrugge dalam memori serah terima pada 31 Agustus 1682 menyebutkan
tempat ini dengan sebutan "Kemas of grote Oesterbergen, " artinya
adalah gunung-gunung besar menyerupai Kerang besar. Sedangkan dalam kata Tonsea
disebut ‘Tonseka,’ karena berada di wilayah Pakasaan Tonsea. Hendrik Berton
dalam memori 3 Agustus 1767, melukiskan Kema selain sebagai pelabuhan untuk
musim angin Barat, juga menjadi ibu negeri Tonsea. Hal ini terjadi akibat
pertentangan antara Manado dengan Kema oleh sengketa sarang burung di pulau
Lembeh. Pihak ukung-ukung di Manado menuntut hak sama dalam bagi hasil dengan
ukung-ukung Kema. Waktu itu Ukung Tua Kema adalah Xaverius Dotulong. (dikutip
dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_indonesia)
Kesampaian
Daerah.
Untuk mencapai Kema,
dapat ditempuh dengan transportasi darat baik dari Kota Bitung melalui Girian,
Tanjung Merah sejauh kira-kira 14 Km dan juga dari Kauditan, Minahasa Utara
sejauh kira-kira 12 Km.
Daerah
Tujuan Wisata di Minahasa Utara.
Oleh pemerintah
Kabupaten Minahasa Utara, saat ini kema dijadikan sebagai salah satu daerah
tujuan wisata dengan objek wisata pantai
Batu Nona, Pantai Pasir Putih Lilang, Pantai Firdaus dan objek wisata sejarah
Penjara Tua Kema. Berikut saya sajikan pesona wisata di Kema, Kabupaten
Minahasa Utara :
|
Objek Wisata Pantai Firdaus. |
|
Objek Wisata Sejarah Penjara Tua Kema. |
|
Objek Wisata Pantai Batunona. |