Minggu, 03 Maret 2013

Objek Wisata Pantai Firdaus Kema Minahasa Utara

Oleh Fredrik Dandel, ST.
Pintu Masuk Objek Wisata Pantai Firdaus Kema.
Menghadap Ke Utara adalah jalan masuk ke rekreasi Jet Sky.

Pesisir Pantai sebagai sarana rekreasi Jet Sky.




Objek Wisata di Kema, Kab. Minahasa Utara


Oleh : Fredrik Dandel, ST.
Kema adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Indonesia, sebelah utara berbatasan dengan Kota Bitung, sebelah Timur dengan Laut Maluku, sebelah selatan dengan Kecamatan Kombi (Kabupaten Minahasa) dan sebelah barat dengan Kecamatan Kauditan (Kab. Minahasa Utara).  Kecamatan Kema sendiri terbagi atas 8 (delapan) Desa yang terdiri atas : Kema Dua, Kema Satu, Kema Tiga, Lansot, Lilang, Makalisung, Tontalete dan Waleo.

Kema merupakan Ibukota Kecamatan Kema dan Kota Pelabuhan Ikan di belahan Minahasa Timur, disamping sebagai Kota Pelabuhan Ikan, Kema juga terkenal sebagai tempat kelahiran salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yakni Maria Walanda Maramis.

Asal nama Kema.
Misionaris Belanda, Domine Jacobus Montanus dalam surat laporan perjalanannya pada 17 November 1675, menyebutkan bahwa nama Kema, yang mengacu pada istilah Spanyol, adalah nama pegunungan yang membentang dari Utara ke Selatan. Ia menulis bahwa kata ‘Kima’ berasal dari bahasa Minahasa yang artinya Keong. Sedangkan pengertian ‘Kema’ yang berasal dari kata Spanyol, ‘Quema’ yaitu, nyala, atau juga menyalakan. Pengertian itu dikaitkan dengan perbuatan pelaut Spanyol sering membuat onar membakar daerah itu. Gubernur Robertus Padtbrugge dalam memori serah terima pada 31 Agustus 1682 menyebutkan tempat ini dengan sebutan "Kemas of grote Oesterbergen, " artinya adalah gunung-gunung besar menyerupai Kerang besar. Sedangkan dalam kata Tonsea disebut ‘Tonseka,’ karena berada di wilayah Pakasaan Tonsea. Hendrik Berton dalam memori 3 Agustus 1767, melukiskan Kema selain sebagai pelabuhan untuk musim angin Barat, juga menjadi ibu negeri Tonsea. Hal ini terjadi akibat pertentangan antara Manado dengan Kema oleh sengketa sarang burung di pulau Lembeh. Pihak ukung-ukung di Manado menuntut hak sama dalam bagi hasil dengan ukung-ukung Kema. Waktu itu Ukung Tua Kema adalah Xaverius Dotulong. (dikutip dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_indonesia)

Kesampaian Daerah.
Untuk mencapai Kema, dapat ditempuh dengan transportasi darat baik dari Kota Bitung melalui Girian, Tanjung Merah sejauh kira-kira 14 Km dan juga dari Kauditan, Minahasa Utara sejauh kira-kira 12 Km.

Daerah Tujuan Wisata di Minahasa Utara.
Oleh pemerintah Kabupaten Minahasa Utara, saat ini kema dijadikan sebagai salah satu daerah tujuan wisata dengan objek  wisata pantai Batu Nona, Pantai Pasir Putih Lilang, Pantai Firdaus dan objek wisata sejarah Penjara Tua Kema. Berikut saya sajikan pesona wisata di Kema, Kabupaten Minahasa Utara :
Objek Wisata Pantai Firdaus.
Objek Wisata Sejarah Penjara Tua Kema.
Objek Wisata Pantai Batunona.