Kamis, 21 Juli 2011

Pancasila Rumah Kita - Franky Sahilatua


*
Pancasila rumah kita
rumah untuk kita semua.
Nilai dasar Indonesia
Rumah kita selamanya.

**
Untuk semua puji nama-Nya
Untuk semua cinta sesama
Untuk semua warna menyatu
Untuk semua bersambung rasa
Untuk semua saling membagi
pada setiap insan, sama dapat sama rasa
Oh Indonesiaku (oh Indonesia)

repeat *, **



Koleksi Franky Sahilatua yang lain.
Mp3 Download & Lirik Lagu Franky Sahilatua – Pancasila Rumah Kita

Rabu, 20 Juli 2011

Hari Kiamat - Black Brothers


Di tepi jalan si miskin menjerit
Hidup meminta dan menerima
Yang kaya tertawa berpesta pora
Hidup menumpang di kecurangan

Sadarlah kau… cara hidupmu
Yang hanya menelan korban yang lain
Bintang jatuh hari kiamat
Pengadilan yang penghabisan


Itulah hidup semakin biasa
seakan tak pedulikan lagi
Tiada kasih bagi yang lemah
Disiram banjiran air mata

Sadarlah kau cara hidupmu
Yang hanya menelan korban yang lain
Bintang jatuh hari kiamat
Pengadilan yang penghabisan


Koleksi Black Brothers yang lain.
Mp3 Download & Lirik Lagu Black Brothers – Hari Kiamat

Rabu, 13 Juli 2011

Khotbah : Dampak Baptisan Roh Kudus


“Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan ROH KUDUS”. ~ Kisah Para Rasul 1:5

“Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan ROH KUDUS, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.” ~ Kisah Para Rasul 2:1-4

Setelah TUHAN YESUS naik ke surga, Alkitab mencatat bahwa murid-murid kembali ke Yerusalem, mereka berkumpul bersama di “loteng atas” tempat mereka menumpang, kemudian bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama untuk menantikan janji BAPA, yaitu ROH KUDUS (Kis 1:4-5). Ketika tiba hari Pentakosta, ROH KUDUS turun seperti bunyi tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, dan tampaklah lidah-lidah seperti nyala api yang hinggap pada mereka masing-masing, dan mereka mulai berbahasa Roh (Kis 2:1-4). Itulah pertama kalinya ROH KUDUS dicurahkan keatas manusia dalam jaman Perjanjian Baru.

Peristiwa saat ROH KUDUS dicurahkan keatas pribadi seseorang sehingga ia “dipenuhi”/ “diliputi”/ “dibanjiri” oleh ROH KUDUS untuk yang pertama kalinya, disebut dengan BAPTISAN ROH KUDUS dengan tanda awalnya ialah Bahasa Roh. Kata Baptisan ROH KUDUS yang digunakan dalam Kisah Para Rasul 1:5 menggunakan kata Yunani “Baptizo” yang berarti : membiarkan sesuatu dicelupkan / dibenamkan, atau bisa juga berarti dipenuhi/ diliputi/ dibanjiri.

Saat seseorang dibaptis oleh ROH KUDUS, dia akan mengalami perubahan yang besar dalam hidupnya. Akan ada banyak perubahan yang terjadi, ROH KUDUS akan menguasai dan memimpin dia untuk berjalan dalam terang kebenaran Firman TUHAN. Namun sedikitnya akan ada tiga perubahan besar yang pasti akan langsung terlihat ketika seseorang dibaptis oleh ROH KUDUS. Hari ini kita akan melihat tiga perubahan besar yang pasti akan terjadi dalam kehidupan seseorang setelah ia mengalami baptisan ROH KUDUS.

1. Bahasa Roh.

“Maka penuhlah mereka dengan ROH KUDUS, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.” ~ Kisah Para Rasul 2:4

Ketika seseorang dibaptis oleh ROH KUDUS, maka secara otomatis dia akan mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa yang tidak dia mengerti. ROH KUDUS akan menguasai dia sedemikian rupa dan menuntun lidahnya untuk mulai berkata-kata seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada dia untuk mengatakannya. Selama ini ada pandangan yang keliru tentang bahasa Roh ini. Ada orang yang menganggap bahwa konsep bahasa Roh itu adalah seperti orang yang “kesurupan”, sehingga orang tersebut kehilangan kesadarannya lalu lidahnya akan bergerak-gerak sendiri diluar kendalinya. Itu adalah pandangan yang KELIRU. Ketika kita dibaptis oleh ROH KUDUS dan mulai berbahasa Roh, kita akan tetap sadar dengan keadaan disekeliling kita, bahkan kita tetap memegang kendali atas lidah kita, hanya saja kita menyerahkan kendali lidah itu kepada TUHAN. Jadi yang berkata-kata itu adalah kita sendiri, namun kata-kata yang kita ucapkan itu berasal dari hati yang “dipenuhi” oleh ROH KUDUS, dan kita tidak mengerti apa arti dari kata-kata tersebut. Buktinya adalah Petrus. Kisah Para Rasul 2:14 mencatat bahwa ditengah peristiwa baptisan ROH KUDUS dan saat sedang berbahasa Roh, tiba-tiba Petrus bangkit berdiri dan berbicara dengan suara yang nyaring kepada orang-orang lain yang sedang menonton para murid berbahasa Roh. Artinya Petrus sadar bahwa ada orang lain yang sedang menonton mereka, walaupun sedang berbahasa Roh, namun petrus tetap sadar dengan keadaan sekelilingnya, lalu ia menghentikan bahasa Rohnya untuk mulai berbicara dengan menggunakan bahasa yang biasa dipergunakan sehari-hari yang dapat dimengerti.

Bahasa Roh juga tidak boleh hanya sekedar ikut-ikutan, karena merasa malu teman-temannya sudah berbahasa Roh akhirnya dia mencoba meniru teman-tamannya tersebut. Bahasa Roh hendaknya lahir dari hati yang rindu mengalami lawatan ALLAH dalam hidupnya.

2. Menjadi saksi YESUS

“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau ROH KUDUS turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” ~ Kisah Para Rasul 1:8

“Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.” ~ Kisah Para Rasul 2:41

Kata “Kuasa” yang digunakan dalam Kisah Para Rasul 1:8 ini menggunakan bahasa Yunani “Dunamis” yang berarti “Power/ Ability”. Dalam perkembangannya kata ini berkembang menjadi Dinamis, Dinamo dan Dinamit. Jadi seseorang yang telah dibaptis oleh ROH KUDUS akan memiliki kuasa yang dinamis, dia tidak akan tahan diam saja, maunya bergerak terus, keinginannya untuk bersaksi menjadi sangat kuat, kalau ketemu orang maunya bersaksi terus. Dan selain kemauan, dia juga akan diberi kemampuan (ability) untuk memberitakan injil, TUHAN akan memberikan hikmat kepadanya untuk berkata-kata sesuai dengan situasi & kondisi yang sedang terjadi saat itu serta respon yang harus diberikan saat sedang memberitakan injil. Setelah Petrus dan para Rasul yang lain dibaptis oleh ROH KUDUS, mereka mulai memberitakan injil dengan disertai kuasa dan tanda-tanda mujizat. Dan pada hari itu juga jumlah orang yang menjadi percaya dan memberi diri dibaptis adalah sekitar tiga ribu orang.

3. Suka dengan hal-hal yang bersifat rohani

“Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati.” ~ Kisah Para Rasul 2:46

Perubahan nyata yang pasti akan terjadi pada setiap orang setelah dibaptis ROH KUDUS ialah : mereka akan mengalami “rasa haus” kepada hal-hal yang sifatnya rohani. Mereka menjadi orang yang suka berkumpul untuk berdoa, memuji, menyembah dan membaca Firman TUHAN. Mereka jadi rajin beribadah, dan mereka melakukannya bukan karena terpaksa atau hanya sekedar rutinitas biasa saja, tetapi mereka melakukannya dengan sungguh-sungguh karena mengasihi TUHAN, dan mereka melakukannya dengan gembira dan tulus hati.


Ceritakan pengalaman Saudara, saat menerima Baptisan ROH KUDUS !

Jika ada diantara Saudara yang belum mengalami Baptisan ROH KUDUS? dan Saudara mempunyai kerinduan akan hal ini, mintalah agar IA memberikan baptisan ROH KUDUS dalam dirimu, sekarang.!!!

Ya ROH KUDUS, ku haus pada-Mu, Puaskan s’karang, kerinduanku
Ya ROH KUDUS, Kau menuntunku, Pimpin langkahku, ku taat s’lalu
Nyatakan kemuliaanMu di tempat ini ya TUHAN
ALLAH-ku b’ri ku belas kasihanMu
Bangkitkan ROH-Mu didalamku, nyatakan kuasa nama-Mu
YESUS-lah TUHAN (3x)
Bagi s’mua bangsa



SH/2011]

Kiriman dari Sahabat Facebook-ku : GBI Makorem Cikarang, 08 Juli 2011,
Gambar diunduh dari : https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5KDRt3BYkLYKLXWUt8vzdh4pq-Z875_VN-qZdtlornmSJYrPm_Hsf94iPQ3rM16UYNnKb7lzZeGph6d7WreVY3o2MBRML2Gq1yxLy4vAgR4VceIui4pB30RIjQNAb2hgnDP1PcuCpFh5C/s320/rohkudus.jpg

Kamis, 07 Juli 2011

Lagu – Lagu Daerah Sangihe, Siau dan Talaud (4).

MAKAKENDUNG SUSANGI

1. Makakendung susangi
Suralungu naungku.
Makatahendung elong
Sarung pubiahengku.

Reef :
Mawu, Mawu ahako sentinia
Dalengku sudunia
Elang-U ari wala.

2. Sudunia dalora
Susah pubawiahe.
Pirua taumata
Maraung daluase.

Reef :
Mawu, Mawu ahako sentinia
Dalengku sudunia
Elang-U ari wala.


TEMPO ELO WULANG TAUNG.

Tempo elo wulang taung
Naparung kere hiwu.
Nanawo kere rakalu
Mageng anging timiu.

Reef :
Kebi apa su dunia
Kebi-kebi sarung matadie.
Simbau tawe mailang
Dianding salamate.


SUSAH KASARIA SUMAWUKU

1. Susah kasaria su Mawuku
Seng nuliu ia bou rosaku.
Netatahang haghi papahang
Mawuku simangi su Getsemani.
Mawu mumogho makiambang
Kukaihoro su Mawu Yamang.

2. Su waleng gugutan tana putuse
Si makang Golgota malahapuse.
Mahkotane larang sisane.
Mawuku su mangi su Getsemani.
Mawu mumogho makiambang
Kukaihoro su Mawu Yamang.



TAKAWULENANG SUNAUNG.

Takawulenang sunaung
Maning bulang mutaung.

Reef :
Mutatentang ta’ bulone
Susah naung timumpe e
Simu e pendang su ate
Salawa makapate.


MANG TA’ APA LUASE

1. Mang ta’apa luase
Supebawiahe sudunia
Mahape hombang susa
Mang tatape.

Reef :
Ketaeng su Mawu Ruata
Pudarame naung dumenta.
Mawu Yesus mangibore
Banggilu kasasalamate.

2. Adate sudunia
Dan patiku kawasa.
Tawe makaliwire
Bou susah mahape.


Reef :
Ketaeng su Mawu Ruata
Pudarame naung dumenta.
Mawu Yesus mangibore
Banggilu kasasalamate.


TAKAWULENANG SURALUNGU NAUNG.

Takawulenang suralungu naung,
Kebi katahendungang
Pinendangeng makapinsang.
Haghi susah pinusombang
Sukenandu u elo
Pinendangeng makatumpa elo.

Reef :
O, Mawuku
Tulung be ia elang-U.
Tintanude sirungeko
Suralungu kakendag-U.

Minggu, 03 Juli 2011

Kaki Dian Emas / Pelita Emas / Kandil


Oleh : Fredrik Dandel, ST.

Penjelasan Umum :

Kaki Dian Emas disebut juga Pelita Emas atau Kandil (Ibrani : מנורה - MENÔRÂH; Bahasa Inggris : The Golden Candlestick) adalah merupakan alat atau benda yang sangat penting dalam Tabernakel (Kemah Suci). Letaknya berada didalam Ruang Suci, bersama-sama dengan 2 (dua) alat yang lain, yakni : Medzbah Dupa Emas dan Meja Roti Sajian. Kaki Dian Emas berada di sebelah Selatan, berhadapan dengan Meja Roti Sajian yang berada tepat di sebelah Utaranya dan Medzbah Dupa Emas di sebelah Barat di depan Tabir.

TUHAN memerintahkan Musa membuat Tabut Perjanjian beserta dengan alat-alat yang lainnya, termasuk Kaki Dian Emas ini untuk ditempatkan didalam Kemah Suci sebagai perlengkapan peribadatan Umat Israel kepada-Nya. Sedangkan Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda, dan Aholiab bin Ahisamakh, dari suku Dan ditunjuk TUHAN sebagai dua orang ahli / tukang yang dipenuhi dengan Roh Allah untuk melaksanakan pekerjaan besar tersebut.

Kita dapat membaca tentang alat ini di dalam Alkitab, yakni kitab Keluaran 25:31-40; Keluaran 37:17-24 dan Imamat 24:1-4.

Fungsi Kaki Dian Emas :

Fungsi utama Kaki Dian Emas adalah sebagai alat penerangan di dalam Ruangan Suci. Tanpa terang dari Kaki Dian Emas maka Ruangan Suci berada dalam keadaan gelap. Pelitanya harus selalu menyala bagi TUHAN tanpa henti, dinyalakan mulai sore hari hingga keesokan harinya. Imam Harun dan keturunannya ditetapkan oleh TUHAN untuk mengatur lampu-lampu tersebut di hadapan-Nya. Sedangkan Umat Israel diwajibkan untuk membawa minyak zaitun tumbuk yang tulen untuk lampu, supaya lampu dapat dipasang dan tetap menyala.
Salah satu aspek dari Kaki Dian Emas adalah kenyataan bahwa apinya harus diambil dari bara pada Mezbah Tembaga / Medzbah Korban Bakaran.

Bentuk, Ukuran dan Bahan Pembuat :

Kaki Dian Emas seluruhnya terbuat dari emas murni (emas yang ditempa) seberat 1 (satu) talenta (± 150 kilogram), terdiri atas alas (kaki), batang, dan enam cabang. Keenam cabangnya timbul dari sisinya (batang), masing-masing tiga cabang dari sisi yang satu dan tiga cabang dari sisi yang lain. Masing-masing cabang tersusun dari tiga kelopak bunga badam, disertai dengan tombol dan kembangnya, sedangkan khusus pada batangnya tersusun dari empat kelopak bunga badam, disertai dengan tombol dan kembangnya. Tujuh buah pelita dipasang masing-masing diatas keenam cabang dan batangnya tersebut.
Gambar pada beberapa uang logam dan gerbang Titus di Roma, dapat membantu kita untuk memperoleh bentuknya yg jelas. Ukurannya tidak ditulis di dalam Alkitab.

Pengertian Rohaninya :

Kaki Dian Emas merupakan gambaran dari Sidang Jemaat – seperti yang dijelaskan oleh Tuhan Yesus kepada Rasul Yohanes (Why. 1 : 20) : Dan rahasia ketujuh bintang yang telah kaulihat pada tangan kanan-Ku dan ketujuh kaki dian emas itu: ketujuh bintang itu ialah malaikat ketujuh jemaat dan ketujuh kaki dian itu ialah ketujuh jemaat."

Tujuh Pelita - Wahyu 4:5 tertulis demikian : “Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah”. Dengan lain perkataan ini adalah Roh Kudus dalam 7 keadaanNya. Angka tujuh dalam Firman berbicara tentang kesempurnaan ilahi. Tujuh pelita tersebut ditempatkan pada kandil, berbicara tentang Roh Kudus berdiam dalam diri Gereja Yesus Kristus.
Tanpa terang dari Kaki Dian Emas maka Ruangan Suci berada dalam keadaan gelap. Demikian juga zaman Gereja sepenuhnya berada dalam kegelapan tanpa Roh Kudus.

Emas murni, emas tempaan.Emas menunjuk pada kekayaan sorgawi yang ada pada Pribadi Allah. Dalam pengertian ini, Kaki Dian Emas menunjuk pada Pribadi Roh Kudus. Sidang Jemaat Tuhan yang dibaptis dengan Roh Kudus, harus menyinarkan kekayaan rohani ini. Dengan pertolongan Roh Kudus kekayaan rohani ini dikaruniakan kepada kita lewat Firman Allah, jika kita mau menggalinya dari “tambang Firman Allah” yang begitu dalam.
Untuk membentuk Kaki Dian Emas, maka emas tersebut harus ditempa, dipanaskan supaya mudah dipukul dan dibentuk. Sidang Jemaat adalah bagaikan emas yang dikerjakan atau ditempa!. Dalam hal ini terkandung pengertian “Sengsara”. Sidang jemaat harus mengalami proses sengsara semacam ini untuk dapat menjadi terang ditengah dunia yang gelap ini. Kristus telah mengalami sengsara itu !!!. Dia dipukul, dianiaya, ditikam, tubuh-Nya diremukan hingga darah-Nya tercurah, bahkan sampai mati di tiang kayu salib. Namun kemudian Dia bangkit kembali dari antara orang mati, mengalahkan maut. Suatu kemenangan besar yang juga telah dikaruniakan kepada kita sebagai Sidang Mempelai Perempuan Kristus !!!.

Kaki Dian Emas dibuat dari satu talenta emas artinya hanya Satu Roh Kudus yang memenuhi dan menuntun seluruh sidang jemaat - Efesus 4:4 - satu Tubuh, satu Roh - I Korintus 12:11-14.
Manusia cenderung untuk membangun tembok sekeliling lingkungannya sendiri. Seharusnya kita juga dapat menghargai pekerjaan Roh Kudus dalam jemaat-jemaat yang lain!. Kita masing-masing memang mempunyai keyakinan dan pendirian sendiri, namun kita dapat menghargai pekerjaan orang lain tanpa merugikan keyakinan dan pendirian kita sendiri!!!. Manusia sangat mudah menunjuk pada perbedaan-perbedaan pendapatnya dengan orang lain, sehingga dengan demikian tidak lagi dapat melihat tujuan utama dari pekerjaan Roh Kudus. Melalui “kaca mata hitamnya” yang penuh kritik, manusia hanya melihat kesalahan-kesalahan orang lain dan dengan demikian Roh Kudus dihalangi untuk memimpin kita dalam kesatuan persaudaraan dari Tubuh Kristus.

Batang dengan 6 cabangnya.
Batang mewakili Allah dan cabang mewakili manusia (angka 6 adalah angka manusia). Mengandung pengertian bahwa Yesus adalah pokok anggur (batang) dan kita adalah cabang yang keluar dari-Nya. Yohanes 15:5, "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya."
Keenam cabang tersebut melekat pada poros atau batang, ini menandakan persatuan kita dan hubungan dengan Kristus.

Kelopak, Tombol dan Bunga.
Kelopak, tombol dan bunga menunjuk keadaan/hidup berbuah-buah. Jadi tidak hanya bersinar, yakni : bersaksi tentang kebenaran dan kekayaan rohani, namun kita juga harus MENGELUARKAN BUAH, yang berarti : pada sidang jemaat Tuhan harus didapati buah-buah dan karunia-karunia Roh Kudus.
Pada 3 cabang disatu sisi ada 9 perangkat kelopak, tombol dan bunga dan pada 3 cabang disisi lainnya ada pula 9 perangkat kelopak, tombol dan bunga. Ada 9 buah-buah Roh (Galatia 5:22) dan ada 9 karunia-karunia Roh Kudus (I Korintus 12:7-11).
Tiap cabang memiliki 3 perangkat kelopak, tombol dan bunga, sedangkan batang memiliki 4 perangkat. Ini membuktikan bahwa Tuhan Yesus Kristus telah dipenuhkan Roh Kudus melebihi ukuran yang ada pada manusia siapapun. (Yesaya 11:2; 61:1-2; Lukas 4:16-19; Wahyu 3:1; 5:6).

Sepit dan Penadah.
Sepit dan penadah adalah alat untuk menambah terangnya lampu dan alat untuk memadamkannya - ini menunjuk pada "proses penyucian."
Kedua proses ini ada pada sidang jemaat. Betapa celakanya jika Terang Roh Kudus dipadamkan dalam hidup kita – lebih celaka lagi jika seluruh sidang merupakan Pelita yang tidak terurus dan padam yang tidak lagi mengerti tugas sucinya !!!.
Bagaimana hal ini dapat terjadi? Jika kita tidak lagi mau tunduk dan menyerah kepada proses penyucian yang dikerjakan oleh Roh Kudus; jika dosa-dosa dalam sidang jemaat di “belai-belai” dan tidak ditangani dengan tegas namun lemah lembut !!!.

Minyak untuk Lampu.
Allah memerintahkan Harun dan anak-anaknya untuk menjaga lampu supaya tetap menyala dihadapan-Nya. Supaya lampu tersebut tidak padam, mereka harus menjaganya supaya tetap terisi dengan minyak zaitun yang murni (baca : Keluaran 27:20-21). Minyak zaitun murni hancur melambangkan urapan dari Roh Kudus. Lihat Ibrani 1:9, dan juga perumpamaan tentang 10 Gadis dalam Matius 25:1-13.

Kaki Dian Emas, berada dimana sekarang?
Dalam perjalanan sejarah Bangsa Israel, Kaki Dian Emas pernah juga dibuat oleh Raja Salomo , Zaman Bait Allah Pertama - sekitar abad ke-10 SM. (I Raja-Raja 7 : 49). Ia membuat 10 Kaki Dian Emas seperti itu (Ada yang menafsirkan bahwa Kaki Dian Emas yang dibuat oleh Salomo hanya satu namun bercabang 10). Perlu studi mendetail mengapa Raja Salomo membuat Kaki Dian Emas lebih dari satu, apakah Kaki Dian Emas yang dibuat oleh Musa tersebut telah hilang ataukah terdapat diantara ke 10 Kaki Dian Emas tersebut ?. Yang pasti adalah bahwa Tabut Perjanjian yang ditempatkan Raja Salomo di dalam Bait Allah yang dibangunnya adalah Tabut Perjanjian yang sama, yang dibuat oleh Musa.

Pada pembangunan Bait Allah ke-2 (diselesaikan dan ditahbiskan tahun 516 sebelum Masehi) seluruh perlengkapan Bait Allah yang diangkut tentara Nebukadnezar, Raja Babel ketika menundukan Yerusalem dan menghancurkan Bait Allah, dikembalikan oleh Koresh, Raja Persia. Tersebutlah Ezra yang adalah seorang Imam dan Ahli Taurat bertekad untuk meneliti Taurat TUHAN dan melakukannya serta mengajar ketetapan dan peraturan di antara orang Israel. Dapat dipastikan bahwa seluruh perlengkapan yang dipergunakan dalam Bait Allah ke-2 juga akan mengikuti Tabernakel Musa. Dengan demikian Bait-Allah ke-2 hanya terdapat 1 Kaki Dian Emas;

Bait Allah kedua ini nampaknya bertahan sampai pada zaman Perjanjian Baru. Sekitar tahun 19 SM Raja Herodes menghabiskan banyak waktu dan uang untuk memperbaiki dan memperindah Bait Allah yang kedua. Pembagian tempat sama dengan pembagian dalam Kemah Suci. Perlengkapan-perlengkapan Kemah Suci termasuk Kaki Dian Emas didudukan pada posisi yang semestinya. Hanya saja Ruang Maha Kudus dibiarkan kosong karena Tabut Perjanjian sudah hilang ketika Bait Suci Salomo dihancurkan. inilah Bait Allah yang dibersihkan Tuhan Yesus sebanyak dua kali.

Akan tetapi, pada tahun 70 M hanya enam tahun setelah Bait Allah benar-benar selesai, setelah pemberontakan berkali-kali terhadap pemerintah Roma oleh orang Yahudi, Bait Suci dan seluruh kota Yerusalem dihancurkan kembali sehingga tidak dapat dihuni. Kemungkinan besar seluruh perlengkapan Bait Suci, termasuk Kaki Dian Emas dijarah oleh tentara Titus pada saat mereka menyerbu Yerusalem dan membakar Bait Suci.

Panel sebelah selatan Gerbang Titus menggambar- kan rampasan yang diambil dari Bait Allah. Kaki Dian Emas menjadi fokus utama, dan diukir dengan jelas. Benda-benda suci lainnya dibawa dalam prosesi kemenangan adalah sangkakala Israel dan Yerikho dan Meja Roti Sajian. Gerbang Titus ini dibangun pada Tahun 82 Masehi oleh Kaisar Romawi Domitianus setelah kematian kakaknya Titus untuk memperingati kemenangan Titus dalam Pengepungan Yerusalem pada tahun 70 Masehi.

Yosefus mencatat bahwa Kaki dian Emas terbawa selama kemenangan Vespasian dan Titus. Kaki Dian Emas mungkin tetap berada di Temple of Peace di Roma sampai kota dirampok oleh Visigoth di bawah Alaric I dalam Tahun 410 Masehi. Kaki Dian Emas kemudian dijarah oleh Vandal dalam perampokan Roma dalam Tahun 455 Masehi, dan dibawa ke ibukota mereka, Kartago. Para pasukan Bizantium di bawah Jenderal Belisarius pada Tahun 533 Masehi membawanya ke Konstantinopel. Menurut Procopius, mereka membawanya melalui jalan-jalan Konstantinopel selama prosesi kemenangan Belisarius'. Procopius menambahkan bahwa benda itu kemudian dikirim kembali ke Yerusalem di mana tidak ada catatan itu, meskipun bisa saja hancur ketika Yerusalem dijarah oleh bangsa Persia tahun 614.

Negara Israel menerapkan gambar Kaki Dian Emas dikelilingi ranting zaitun di kedua sisinya, dan tulisan "ישראל" (Bahasa Ibrani untuk Israel) di bawahnya. Negara Israel menerapkan lambang ini berdasarkan kompetisi lencana negara yang digelar pada tahun 1948. Lambang ini berdasarkan rancangan lambang yang diajukan oleh Gabriel dan Maxim Shamir, sementara elemen lainnya diambil dari karya Oteh Walisch adan W. Struski's serta Itamar David dan Yerachmiel Schechter. Gambar Kaki Dian Emas yang digunakan di lambang ini berdasarkan penggambaran Kaki Dian Emas pada Gerbang Titus.

Referensi:
Alkitab
Pdt. Carel Totaijs, Holland, Alat-Alat Tabernakel dan Arti Rohaninya, Diktat.

Gambar diunduh dari :