Jumat, 28 Januari 2011

Khotbah : Sikap Hidup Sebagai Orang Merdeka


Oleh : Fredrik Dandel, ST

I Petrus 2 : 11 - 17
16 “Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.”

Merdeka (bhs Inggris : Free – Freedom=kemerdekaan) menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung arti : 1). Bebas (dari perhambaan, penjajahan, dll); 2). Tidak terkena atau lepas dari tuntutan; 3). Tidak terikat, tidak tergantung kepada orang atau pihak tertentu; leluasa.
Sebagai orang Kristen (orang yang percaya kepada Kristus), kita adalah orang merdeka. Namun jika kita merenungkan sejenak ke belakang, siapakah diri kita yang dahulunya, maka kita akan menemukan bahwa sebenarnya dahulu kitapun telah dijajah oleh kuasa dosa. Dalam suratnya kepada jemaat di Roma (pasal 6 : 15 – 23), Rasul Paulus menekankan bahwa dahulunya kita adalah hamba dosa yang kemudian telah dimerdekakan oleh Kristus dengan Kuasa Darah-Nya.
Yang menjadi pertanyaan yang kemudian patut kita renungkan adalah : apa yang telah kita perbuat dengan kemerdekaan yang telah Kristus berikan dalam kehidupan kita? Atau dengan kata lain, bagaimana seharusnya sikap hidup kita sebagai orang merdeka ?. lewat bacaan Firman Tuhan dalam I Petrus 2 : 11-17, kita belajar hal dimaksud :

Pertama : Sikap Terhadap Diri Sendiri; (Menjauhkan Diri dari Keinginan Daging).

2:11 Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.
Apa sesungguhnya keinginan daging itu?
Galatia 5:19-21 : Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Mengapa kita harus menjauhkan diri dari keinginan daging? Keinginan daging adalah merupakan musuh Allah. Suatu perbuatan lama (kuasa dosa) yang pernah memperhambakan kita, sehingga kita jauh dari Kristus dan tidak memiliki kemenangan. Suatu perhambaan dosa yang pada akhirnya membawa kita kepada maut!. Dengan apa kita dapat terlepas dari keinginan daging tersebut? Kita harus memiliki Roh Kristus (Roma 8:9-11).

Kedua : Sikap Terhadap Lingkungan/Orang Yang Tidak Seiman; (Miliki Cara Hidup Yang Baik).

2:12 Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.
Suatu contoh dalam Alkitab adalah tentang Daniel. Dalam Pasal 6 dikisahkan bahwa Raja Darius orang Media mengangkat Daniel sebagai salah seorang dari 3 pejabat tinggi yang membawahi 120 wakil-wakil raja atas kerajaannya. Karena didapati bahwa Daniel melebihi semua pejabat tinggi dan wakil-wakil raja tersebut, maka raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya. Hal tersebut telah membuat orang-orang tersebut iri hati sehingga mereka mencari-cari alasan untuk mendakwa Daniel, tetapi tidak didapati mereka kesalahannya dalam hal pemerintahan. Lalu mereka merekayasa suatu alasan lain untuk menjatuhkan Daniel, yakni menyangkut hal ibadah!!! Daniel 6:6 Maka berkatalah orang-orang itu: "Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!"
Mereka kemudian menghadap raja dan menghasut raja supaya mengeluarkan suatu perintah supaya di segenap daerah kekuasaan Raja Darius, warga tidak boleh menyampaikan permohonan (doa) kepada salah satu dewa atau manusia selain kepada Raja Darius. Setelah perintah tersebut dikeluarkan, maka mereka berhasil menyeret Daniel ke pengadilan, dan membawanya kepada Gua Singa. Namun kuasa Allah sanggup mengatupkan mulut singa yang kelaparan tersebut, sehingga Daniel terlindungi oleh kebuasannya. Raja Darius yang sejak semulanya sangat bersimpati kepada Daniel, demi mengetahui bahwa Allah yang disembah oleh Daniel berkuasa untuk menyelamatkannya, kemudian mengeluarkan perintah kepada segenap orang yang berada dalam kekuasaannya harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel.
Daniel 6:26-28 Mencatat : Kemudian raja Darius mengirim surat kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang mendiami seluruh bumi, bunyinya: "Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu! Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir. Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mujizat di langit dan di bumi, Dia yang telah melepaskan Daniel dari cengkaman singa-singa."
Demikianlah sikap Daniel terhadap orang yang tidak seiman, ketaatan dan kesetiaannya kepada Allah telah menjadikan banyak bangsa berlutut menyembah Allah dan mengantarnya kepada suatu kehidupan yang sangat terhormat.

Ketiga : Sikap Terhadap Saudara Seiman; ( pasal 2:17) 

Galatia 6:10 berkata : Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.
Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus (I Kor. 12) Rasul Paulus menekankan bahwa Kita adalah tubuh Kristus dengan banyak anggota dan sekalipun terdiri dari banyak anggota, tetapi merupakan satu tubuh. Tidak perlu merasa yang satu lebih penting dari yang lainnya. Karena secara keseluruhan anggota tubuh tersebut saling melengkapi, saling membutuhkan. Jika satu anggota tubuh menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. Masing-masing anggota tubuh tersebut diberikan karunia yang berbeda-beda sesuai dengan kehendak Allah (9 karunia roh : hikmat, pengetahuan, iman, kesembuhan, mujizat, bernubuat, membedakan bermacam-macam roh, berkata-kata dengan bahasa roh, dan menafsirkan bahasa roh. Yang akan menyertai 5 jawatan : Nabi, Rasul, Guru, Penginjil dan Gembala) dan sudah selayaknya karunia tersebut dipergunakan untuk saling membangun, saling melengkapi satu dengan yang lainnya sehingga tercapailah suatu kehidupan yang sesuai dengan kehendak Kristus sebagai Kepala Gereja.

Keempat : Sikap Terhadap Pemerintah;

2:13 Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi, 2:14 maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik. 2:15 Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh.
Titus 3:1 Berkata : Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah dan orang-orang yang berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik.
Dalam Matius 22:15-22 dicatat, Tuhan Yesus dicobai oleh ahli taurat dan orang-orang Farisi mengenai boleh atau tidak membayar pajak kepada Kaisar.
Matius 22:19 Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya.22:20 Maka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?"22:21 Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."22:22 Mendengar itu heranlah mereka dan meninggalkan Yesus lalu pergi.

Sebagai orang yang telah dimerdekakan oleh Kristus dengan Kuasa Darah-Nya, kita tidak boleh hidup sekehendak hati kita, tetapi hendaklah kita senantiasa hidup sesuai dengan kehendak Kristus, yaitu dengan : Menjauhkan Diri dari Keinginan Daging, Memiliki Cara Hidup Yang Baik di Tengah-Tengah Orang-Orang yang Tidak Seiman, Mengasihi Saudara-Saudara Kita serta Tunduk Kepada Pemerintah karena Allah. Niscaya kita akan mendapatkan rahmat dari Allah dan Manusia. Tuhan Yesus Kristus menolong kita.